Surabaya, (pawartajatim.com) – Tak hanya kasus gagal ginjal akut saja yang menghantui anak-anak di Indonesia. Namun, penyakit diabetes anak juga mengalami peningkatan. Sehingga, menyebabkan rasa kekuwatiran para orang tua.

Data pada Ikatan Dokter Anak Indonesia/IDAI yang sudah dirilis awal Februari 2023, angka penderita diabetes pada anak sekitar 70 kali lipat dibanding 2010 lalu. Dari data tersebut sebanyak 1.645 pasien anak penderita diabetes tersebar di 13 kota.

Diantaranya Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar dan Manado. Dokter spesialis anak RSUD dr Soetomo Surabaya, Muhammad Faizi, mengatakan, di rumah sakit pemerintah Provinsi Jawa Timur/Jatim ini juga mengalami peningkatan untuk kasus diabetes anak-anak.

Sejak Januari 2022 hingga awal Januari 2023 sudah ada 320 anak penderita diabetes. Diantaranya, ada 230 pasien diabetes anak type 1 dan 90 anak untuk type 2. Diabetes anak type 1 ini tidak dapat memproduksi insulin didalam pankreasnya.

Sehingga bergantung pada suntikan injeksi insulin. Sementara diabetes anak type 2 tersebut, insulinnya masih bisa memproduksi namun tidak bisa bekerja dengan baik sehingga sel-sel tubuh kesulitan memanfaatkan insulin untuk menjadikan gula darah sebagai energi.

“Sebanyak 1.645 pasien anak penderita diabetes tersebar di 13 kota, diantaranya kota Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado. Sementara itu di RSUD dr Soetomo Surabaya hingga Januari 2023 ada sebanyak 230 pasien diabetes anak type 1 dan 90 pasien diabetes anak type 2,” kata dr Muhmmad Faizi Sp.K., Dokter Spesialis Anak RSUD dr Soetomo Surabaya.

Dengan adanya peningkatan kasus diabetes anak di Indonesia ini, di imbau para orang tua untuk memperhatikan gaya hidup sehat untuk buah hati mereka, guna meminimalisir potensi terjadinya penyakit diabetes pada anak. (red)