Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru),  penumpang penyeberangan Jawa-Bali dari Pelabuhan Ketapang,Banyuwangj diprediksi naik hingga 30 persen. Hal ini seiring makin longgarnya aktivitas warga pasca-pandemi Covid. Puncak kepadatan penumpang ini diprediksi terjadi padai H-3 Natal hingga H+3 tahun baru.

Saat puncak libur akhir tahun ini, penumpang yang menyeberang ke Bali diprediksi mencapai 9000 orang. Sedangkan kendaraan diperkirakan mencapai 4000 unit. “Kepadatan penumpang  adalah fenomena rutin setiap momen Natal dan tahun baru. Diprediksi kepadatan mulai terjadi pada Kamis (22/12/2022) mendatang,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Muhammad Yasin, Minggu (18/12) siang.

Mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya menyiapkan sejumlah skenario. Salah satunya, menambah jumlah kapal yang beroperasi. Dalam kondisi normal, jumlah kapal yang beroperasi hanya 28 kapal. Masing-masing dermaga hanya dioperasikan 4 unit kapal.

“Ketika nanti terjadi kepadatan, jumlah kapal akan kami tambah. Total ada 45 kapal,” kata Yasin. Pihaknya menjamin, kapasitas penyebrangan tetap mencukupi meski terjadi lonjakan penumpang. Biasanya, peningkatan penumpang ini akan terjadi pada dua sisi pelabuhan, baik di Pelabuhan Ketapang,Banyuwangi maupun Gilimanuk,Bali.

“Kalau di Ketapang, lonjakannya sebelum Natal dan jelang tahun baru. Kalau dari Bali, pascatahun baru,” jelasnya. Penumpang biasanya didominasi wisawatan domestik yang akan berlibur ke Bali. Sehingga, biasanya didominasi kendaraan roda empat.

Selain armada, petugas pelayanan juga akan ditambah. Ternasuk, kemungkinan kantung parkir tambahan. “Kami siapkan petugas pelayanan hingga 200 orang di satu pelabuhan,” pungkasnya. (udi)