Surabaya, (pawartajatim.com) – Pemasangan alat launching gantri yang melintas diatas rel kereta api di jalan Raya Sememi diharapkan percepat pembangunan JLLB hingga selesai sesuai dengan kontrak kerja yang ditentukan. Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Peraturan (DSABM) kota Surabaya, Adu Gunita, mengatakan, jalan luar lingkar barat (JLLB) progresnya sudah 44 persen per hari Senin (17/10).
Progres terakhir ada persiapan untuk pemasangan alat launching gantri untuk mengangkat balok gider yang posisinya nanti melintasi rel kereta api. Jadi rencananya kemarin per hari Kamis (13/10) Pemkot Surabaya melakukan kordinasi dengan PLN, Kereta Api (KAI), PJK3 dalam hal ini, dari Disnaker untuk mengecek salah satu kelengkapan tersebut.
“Rencana Kamis kemarin, tapi ada kekurangan sedikit yang telah di inspeksi oleh teman teman Disnaker, sehingga nanti per Sabtu kita akan meluncurkan alat launching gantri yang diatas rel lebih dulu. Dan pada saat peluncuran itu ada window time (waktu yang diberikan KAI) untuk uji coba kurang lebih 60 menit, dan untuk memastikan relnya itu waktu 60 menit itu berapa untuk kebutuhan rel nya,” kata Adi Selasa (18/10).
Ia menerangkan, setelah pemasangan alat launcher itu nanti kita prepare untuk penempatan balok balok gidernya, sambil nunggu 20/10 pihaknya melakukan pemasangan gider yang melintasi rel kereta api.
Karena pemasangan gider yang melintasi rel kereta api ini memang sifatnya komplek, tidak bisa asal- asalan karena waktu yang diberikan terbatas, kalaupun ada traffic dari kereta api kita tidak boleh dilakukan pemasangan.
“Jadi, waktu kosong yang diberikan KAI kita boleh melakukan pemasangan diatas rel, selebihnya kita target untuk pemasangan kritisnya percepatan disisi atas rel. Selebihnya mungkin normal seperti pekerjaan biasanya, pemasangan gider dilahan yang sudah siap. Kita target pertumbuhan 31 Desember 2022 sudah selesai sesuai ketentuan awal.” papar Adi.
Dia menjelaskan, target gider panjang 50 meter yang diatas rel itu, kita diberikan waktu oleh PT KAI tidak boleh lebih dari tanggal 9 Desember. Karena apa, bulan Desember itu lagi padat-padatnya persiapan Nataru (Natal, Tahun Baru), kita hanya ada waktu satu setengah bulan untuk percepatan pemasangan dan itu sudah selesai akhir November.
“Secara kontraktual target selesai harus selesai 31 Desember secara fisik. Jadi kita harapkan tidak ada hambatan lagi terkait dengan pekerjaan fisiknya, karenakan memang pemasangan fisik kritisnya yang ada diatas rel.” pungkasnya. (ko)