Lamongan, (pawartajatim.com) – Guna mewujudkan harapan untuk dapat menjadikan pandemi Covid-19 menjadi endemi, pemerintah bersama dengan berbagai pihak giat melaksanakan percepatan vaksinasi.

Hal ini demi tercapainya herd immunity (kekebalan imunitas). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Rabu (22/9), memperoleh bantuan vaksinasi dosis 1 dari Binda (Badan Intelijen Negara Daerah) Jatim.

Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan di dua tempat, yakni Masjid LDII (Madrasah Diniyah Takmiliyah Ula Al-Karim) Sugio dan SMP Negeri 1 Pucuk. Total dosis vaksin Sinovac yang  disuntikkan  sejumlah 2.734 dosis, dengan rincian 1.234 dosis (lansia 275 orang, umum 959 orang) di Masjid LDII dan 1.500 dosis di SMP Negeri 1 Pucuk.

Bupati Yuhronur Efendi, menyambut baik bantuan vaksinasi yang diberikan oleh Binda Jatim untuk pelajar dan masyarakat Lamongan. “Saya atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lamongan berterimakasih kepada Jajaran Binda Jatim. Ini melengkapi upaya kami TNI, Polri, Pemerintah Daerah dalam rangka untuk terus mensukseskan vaksinasi di Kabupaten Lamongan, khususnya untuk mencapai herd immunity,” ungkapnya.

Bupati yang kerap disapa Pak YES ini juga mengungkapkan, sasaran proyeksi vaksinasi masyarakat Lamongan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan yakni sebesar 1.063.543 dosis, per-21 September kemarin telah mencapai 52,78 persen yang sudah menerima vaksinasi dosis 1.

Dari sekitar 52 persen masyarakat yang telah menerima vaksin dosis 1, sebanyak 34,61 persen lansia dan 70,27 persen remaja telah melaksanakan vaksinasi. Bupati berharap secepatnya pelaksanaan vaksinasi di Lamongan dapat mencapai 70 persen dari jumlah sasaran penduduk yang akan divaksin.

“Mudah-mudahan ini memberi manfaat bagi pelajar dan masyarakat Lamongan. Tapi walaupun nanti sudah divaksin semua, walaupun aktifitas apa saja sudah ada kelonggaran, jangan euforia, biasa-biasa saja. Tetap lakukan aktifitas sebagaimana ketentuan, jangan lupa protokol kesehatan, terutama masker,” himbau Pak YES.

Sementara itu, Kepala Bagian Ops BIN Daerah Jatim Kolonel Inf Fahmi Sudirman menyatakan, vaksinasi ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk membantu program vaksinasi.

Terutama di lingkungan pelajar usia 12-18 tahun, guna mempersiapkan pembelajaran tatap muka. “Semoga dengan dilaksanakannya vaksinasi pada para pelajar ini, sistem pembelajaran tatap muka bisa terealisasi, namun tetap disiplin protokol kesehatan. BIN melaksanakan vaksinasi ini menindaklanjuti perintah Presiden, sehingga siswa maupun pelajar bisa melakukan pembelajaran tatap muka, gurunya sudah tervaksin pertama-tama, muridnya juga sudah tervaksin, sistem pembelajaran akan relatif lebih aman,” tambah Kolonel Fahmi. (dra)