Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Kawanan geng motor dibekuk tim buser Polresta Banyuwangi. Dari tujuh pelaku, empat diantaranya masih berstatus pelajar SMP. Seluruhnya warga asli Banyuwangi.
Dalam aksinya, para pelaku terbilang sadis. Mereka tak segan melukai korban, termasuk merampas motor korban. Terbongkarnya aksi brutal pelaku berawal dari perampasan motor yang menimpa Putra Apriyanata (19), warga Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Kala itu, korban melintas di jalan raya Srono, menjelang tengah malam.
Empat pelaku yang masih di bawah umur menjadi eksekutor. Tanpa basa basi, mereka mencegat korban, kemudian menyerangnya. Korban tersungkur setelah dipukul dengan kayu. Kemudian, tujuh pelaku lain ikut beraksi. Tas dan motor korban dirampas.
“Aksi itu dilakukan 21 Juni lalu. Akhirnya, kita lakukan penyelidikan dan tujuh pelaku kita tangkap,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, Senin (11/7). Saat beraksi, kawanan ini berjumlah 11 orang.
Dari jumlah ini, 4 diantaranya masih buron. Para pelaku yang buron diduga sebagai otak dari komplotan ini. Ketika beraksi, mereka hanya mengontrol dari kejauhan. “Hasil penyidikan, kawanan pelaku beraksi di tiga TKP. Semuanya dengan kekerasan,” tegas Kapolresta.
Para pelaku juga memiliki basecamp untuk merencanakan aksi. Dari basecamp inilah, seluruh identitas pelaku terbongkar. Sayangnya, empat pimpinan kelompok ini keburu kabur ketika polisi melakukan penggerebekan.
Dari kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, motor yang dipakai beraksi dan motor hasil rampasan. Khusus pelaku yang masih di bawah umur proses hukumnya mengikuti sistem peradilan anak.
“Yang di bawah umur, prosesnya akan dipercepat mengikuti aturan yang ada,” ujarnya. (udi)