Surabaya, (pawartajatim.com) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Nokia dan Indosat Ooredoo meluncurkan ITS 5G Experience Center di Gedung Pusat Robotika yang merupakan salah satu Kawasan Science Technopark (STP) ITS, Kamis (16/9). ‘’Ini merupakan terobosan karena selain yang pertama di Indonesia, ITS juga merupakan kampus pertama yang mempunyai 5G Experience Center,’’ kata Anggota DPR RI, Rahmat Muhajirin.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno, saat memberikan sambutan menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan teknologi 5G ini. Ia mengatakan, pandemi telah mengakselerasi inovasi baru, salah satunya digitalisasi yang menjadi tatanan baru di bidang ekonomi.

“Namun, perlu saya tekankan bahwa ini harus mampu membawa pemerataan di semua kalangan,” ujarnya. Selain itu, Sandiaga berharap inovasi ini dapat membuka peluang lapangan kerja baru. Lebih lanjut Sandiaga menyebutkan bahwa pelaku usaha yang mendapatkan sentuhan teknologi, lebih maju daripada yang tidak diberikan sentuhan teknologi

“Penciptaan teknologi harus diimbangi dengan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Sandiaga. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari M. Eng, menambahkan, harapannya dengan munculnya inovasi-inovasi baru bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemanusiaan.

“Pembukaan 5G Experience Center baru ini merupakan capaian luar biasa bagi ITS dan Kota Surabaya. Harapannya, ITS dapat menjadi center of humanity sesuai dengan tagline ITS tahun ini Advancing Humanity,” ujarnya.

Sependapat dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Rahmat Muhajirin menambahkan bahwa menekankan bahwa ekonomi digital (5G) dan teknologi digital bukan merupakan tujuan, tetapi perubahan perilaku dan efisiensi proses bisnislah yang diharapkan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan pelaku usaha.

Teknologi digital ini misalnya, bisa dimanfaatkan ekonomi kreatif yang bersumber dari kreativitas individu yang memiliki pengetahuan, teknologi dan seni-budaya sebagai penghasil barang, jasa, atau karya seni.

“Saya pribadi akan lebih suka kalau bisa menyentuh seni budaya, seni budaya Indonesia beragam, dan yang penting pelakunya banyak..masalahnya hanya transformasi teknologi ini ke masyarakat itu,” paparnya.

Seni pentas, festival dan sejenisnya akan mudah dipromosikan melalui teknologi ini. Bidang pendidikan juga menjadi perhatian Muhajirin karena teknologi 5G akan jelas membuat belajar jarak jauh atau pelatihan jarak jauh menjadi mudah, murah dan efektif.

“PR nya adalah bagaimana teknologi ini tidak hanya dikuasai oleh para elit, harusnya semua warga masyarakat bisa mengakses dan memanfaatkan untuk bangsa. (no)