Jakarta, (pawartajatim.com) – Para siswa Madrasah Aliyah (MA) dari berbagai daerah di Indonesia unjuk kreatifitas dan kemampuan membangun solusi digital berbasis Internet of Things (IoT) dalam grand final Akademi Madrasah Digital (AMD) 2021. Solusi digital yang mereka bangun mulai dari mendukung pertanian dalam ruangan, mengurangi bau di kandang ayam dan mengkonversi limbah tahu menjadi listrik, hingga mempermudah penyaluran zakat.
Dari 10 karya solusi berbasis IoT yang ditetapkan sebagai 10 Besar Pemenang, semuanya berangkat dari ide yang unik dan mencoba menjawab persoalan yang dihadapai oleh masyarakat di sekitar para pesertanya.
Digelar sejak tahun lalu dengan ribuan proposal dari peserta, babak akhir ajang yang diinisiasi oleh Direktorat Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI dan PT XL Axiata Tbk (XL) Axiata) ini berlangsung di Tangerang, Rabu (25/5).
Direktur KSKK Madrasah, Kementerian Agama, Moh. Isom Yusqi mengatakan, “Saya sangat bangga atas capaian anak-anak madrasah saat ini. Saya berharap akan lahir para inventor dan penemu teknologi masa depan yang hebat dari madrasah, yang mampu mengembangkan prototype solusi digital yang sudah dirancang untuk diproduksi secara masif.
Dari kegiatan grand final ini semoga dapat memotivasi anak-anak madrasah untuk bisa terus berprestasi. Semoga kemandirian dan berprestasi terus berlanjut pada anak-anak madrasah sehingga sukses di dunia dan akhirat.”
Sementara itu, Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto, sangat menyambut baik dan mendukung penuh inisiatif dari Kementrian Agama terutama KSKK Madrasah. Harapannya, ide-ide solusi dari para peserta yang sangat beragam dapat diterapkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kompetisi ini sekaligus membuktikan bahwa anak madrasah dapat berkontribusi menciptakan solusi-solusi digital yang bermanfaat bagi masyarakat. Melihat betapa besar antusias mereka dan partisipasi yang sangat luar biasa, kami berharap acara ini dapat terus diadakan tentunya dengan partisipasi XL Axiata sebagai salah satu program yang mendukung kemajuan bangsa melalui pembekalan anak-anak madrasah” imbuh Feby.
Sebelumnya, ada 20 tim MA yang lolos dan terpilih mengikuti pelatihan intensif secara virtual, baik softskill maupun hardskill. Mereka didampingi tenaga pelatih profesional dari dunia industri selama delapan bulan penuh sejak awal Oktober 2021.
Setelah itu, dilakukan seleksi kembali hingga terpilih 10 tim terbaik untuk mengikuti babak grand final. (bw)