Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Harga cabai di Banyuwangi, makin pedas. Komoditi ini tembus Rp 70.000 per kilogram. Padahal, kabupaten ini tercatat sebagai sentra produksi cabai. Melambungnya harga cabai membuat pedagang mengurangi pasokan, meski stok yang ditawarkan pengepul tetap normal.
Melambungnya harga cabai rawit ini mulai terjadi sejak empat hari terakhir. Sebelumnya, harga hanya Rp 20.000, lalu naik ke Rp 25.000 dan Rp 35.000. “Terakhir, harga tembus Rp 50.000, terus naik hingga Rp 70.000 per kilogram. Lumayan mahal,” kata Tiyah, pedagang cabai di Pasar Banyuwangi, Selasa (8/3) siang.
Anehnya, pasokan dari pengepul masih normal. Artinya, berapapun permintaan pedagang tetap dipenuhi. “ Kami juga heran, pasokannya normal, tapi harga terus melambung,” keluh Tiyah. Akibat melambungnya harga, pihaknya terpaksa mengurangi pasokan.
Sebab, pembeli juga turun hingga 50 persen. Biasanya, dia bisa menghabiskan hingga 20 kilogram cabai per hari. Kini, maksimal hanya 10 kilogram. Pembeli rata-rata hanya membeli 1 ons hingga seperempat kilogram.
Selain cabai rawit, harga cabai besar juga ikut meroket. Bahan pokok ini naik dari Rp 16.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram. Sama seperti cabai rawit, pasokan cabai besar juga masih normal. Namun, harganya terus meroket. Komoditi cabai rawit dan cabai besar ini didatangkan dari petani lokal Banyuwangi. (udi)











