Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Tak butuh waktu lama bagi polisi menangkap pelaku penusukan pengasuh pondok pesantren (pompes) di Pesanggaran,Banyuwangi, Jumat (18/2). Pelaku yang bernama DM (34), disergap di dekat terminal Jajag, Gambiran, Banyuwangi ketika hendak kabur ke Sumatera. Pelaku diketahui berasal dari Ogan Komering Ulu/Oku Timur.
Pelaku hanya bisa pasrah ketika polisi bersama Forkopimka Pesanggaran menyergapnya. Sedianya, pelaku hendak mencari tumpangan truk untuk kabur ke kampung halaman. “Alhamdulilah, tak sampai 5 jam, pelaku berhasil ditangkap. Rencananya, pelaku akan kabur ke luar daerah,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu.
Pelaku langsung diamankan ke Polresta Banyuwangi untuk penyidikan. “Motif masih didalami. Pelaku diamankan ke Polresta,” tegas Kapolresta. Ketika ditangkap pelaku kebingungan mencari biaya untuk kabur.
Usai menusuk korban, pelaku kabur dengan berjalan kaki melewati belakang ponpes. Lalu, menunggu truk di pinggir jalan raya. Adik korban, Lukman Nul Hakim mengaku korban baru sebulan diajak ke ponpes.
Selama di ponpes, korban terlihat normal, tidak ada masalah dengan pihak ponpes. ” Pelaku beraksi dengan pisau dapur. Kemudian kabur lewat belakang ponpes,” ujarnya. AM, pengasuh ponpes di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi ditusuk orang tak dikenal di dalam ponpesnya, Jumat dini hari.
Korban mengalami sejumlah luka di bagian pinggang dan dekat leher. Korban diketahui sebagai Ketua Majalis Ulama Indonesia/MUI Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. (udi)