Gresik, (pawartajatim.com) – Geliat pariwisata di Kabupaten mulai tampak. Baik wisata alam, religi maupun wisata yang diinisiasi oleh banyak desa. Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Muh Abdul Qodir, mengajak beberapa perusahaan dan instansi untuk mendukung perkembangan eco tourism (Pariwisata berbasis lingkungan).

Hal ini disampaikan Qodir dalam momen refleksi Hari Pers Nasional/HPN yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia/PWI Kabupaten Gresik di Kendari Sulawesi Tenggara, Selasa (9/2). Saat ini, kata dia, eco tourism menjadi salah satu sektor pendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

Yakni ekonomi yang mengupayakan pertumbuhan, tapi tetap menjaga kelestarian lingkungan. “Seperti yang sudah ada di Ujung Pangkah Kawasan Ekosistem Esensial/KEE yang sudah ditetapkan pemerintah. Namun juga punya fungsi wisatanya denga satwa  dan flora endemiknya, juga menjadi tujuan edukasi dan riset yang potensial untuk terus dikembangkan,” tutur Qodir.

Selain itu, lanjutnya di beberapa desa di  Gresik sudah banyak tumbuh wisata yang dikelola pemerintah dan masyarakat desa setempat. “Dan ternyata hasilnya cukup memuaskan, dengan demikian manfaat ekonominya akan dirasakan masyarakat. Disisi lain ekosistem alaminya mau tak mau harus dirawat karena itu yang jadi magnet wisatanya,” kata politisi PKB itu.

Pria asli Gresik Selatan ini mengajak beberapa perusahaan dan instansi yang  hadir mengikuti kegiatan refleksi HPN  seperti SKK Migas, Petrokimia Gresik, PT Freeport Indonesia, Cargill, Pertamina untuk turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi hijau, khususnya sektor eco tourism.

“Karena di Kabupaten Gresik juga punya potensi besar untuk itu, seperti Bawean yang belum banyak dapat sentuhan,” ajaknya. Sementara itu, Ketua PWI Gresik Ashadi Iksan, menambahkan, salah satu peran pers adalah sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan pengembangan masyarakat.

“Tentu kami dengan senang hati mengangkat, mempromosikan wisata hijau di Gresik. Mengapa demikian, karena pelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan penduduk sebenarnya tak boleh dipisahkan,” tutur wartawan asli putra Duduk Sampean Gresik ini. (dra)