Malang, (pawartajatim.com) – Dalam rangka penguatan program Bangga Kencana untuk percepatan penurunan stunting, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional/BKKBN Jawa Timur/Jatim melakukan pertemuan bersama Kepala OPD-KB Kabupaten/Kota se-Jatim sebagai upaya meningkatkan komitmen untuk menjalankan program Bangga Kencana, khususnya Percepatan Penurunan Stunting, untuk mencapai zero stunting di wilayah Jawa Timur.
Pertemuan kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra Maria Ernawati, MM, didampingi Sekretaris Perwakilan BKKBN Jatim, Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc., disela kegiatan Pertemuan Percepatan Penurunan Stunting melalui Program Pembangunan Keluarga bersama mitra kerja, 2 – 4 Pebruari 2022 di Hotel Atria Malang.
Saat diskusi, Erna menyampaikan Program Bangga Kencana tahun 2022 mengacu pada data PK 2021 melalui New SIGA, bahwa cakupan data PK21 109,08 persen (data by name by address) sebanyak 57 indikator dapat digunakan sebagai data mikro maupun untuk intervensi program yang lainnya.
“Berdasarkan RPJMN 2020-2024 kebijakan penurunan stunting sudah sangat komprehensif. “Kita memahami ada daerah-daerah yang menjadi lokus prioritas untuk stunting, namun di tahun 2022 ini seluruh Kabupaten/Kota dilakukan percepatan lokus dari indikasi target,” jelasnya.
Erna menekankan, BKKBN telah melaksanakan Pendataan Keluarga 2021 sehingga memiliki data eligible by name by adress yang bisa digunakan sebagai dasar pelaksanaan program. BKKBN Bersama OPD-KB sebagai garda terkuat di tingkat Kabupaten/Kota harus mempunyai strategi kejar Penurunan Stunting 14 persen dengan aksi zero stunting di Jawa Timur melalui optimalisasi data PK21 melalui New SIGA. (bw)