Surabaya, (pawaryajatim.com) – Puncak kegiatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025, akan digelar oleh Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jawa Timur/Jatim pada 6 – 7 Desember.
Beragam acara digelar di dua hari tersebut, mulai dari screnning pemeriksaan mata, pameran dan bazaar UMKM Disabilitas, serta beragam perlombaan. Diantaranya, lomba fashion nusantara, lomba joget tuli wicara, musik patrol dan stand up comedy disabilitas.
Ketua Panitia, Isnawati mengatakan, pihaknya juga akan menggelar pentas seni mulai dari siang hingga malam hari. Salah satunya adalah penampilan Difa Laras, yakni kelompok karawitan yang beranggotakan penyandang disabilitas.
“Kami ingin membuktikan bahwa disabilitas mampu untuk berdaya tanpa batas. Dan itu adalah tema acara kami di tahun ini,” kata Isnawati, di Surabaya Kamis (4/12/2025). Tidak itu saja, melalui acara ini disablitas mampu membangun kepercayaan diri dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.
“Kami juga ingin mewujudkan program aksi di bidang disabilitas demi penyetaraan kesempatan bagi disabilitas,” terang mantan pengajar di YPAC Surabaya ini. Sedangkan, pada 7 Desember, acara diisi dengan senam sehat disabilitas dan pagelaran wayang inklusi di Gedung Cak Durasim mulai 19.00 WIB.
Dan, rangkaian acara ditutup oleh pembagian kacamata untuk siswa sekolah dan lansia pada 10 Desember yang rencananya akan dihadiri oleh Fatma Saifullah Yusuf selaku Istri Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Sementara itu, Ketua BK3S Jatim, Pinky Saptandari, menjelaskan, sasaran kegiatan ini adalah seluruh disabilitas dan kelompok masyarakat yang peduli disabilitas di seluruh Jatim. “Jadi, kami melibatkan banyak pihak, mulai dari individu, lembaga sosial hingga pengusaha yang peduli disabilitas,” ujarnya.
Dosen Universitas Airlangga Surabaya ini menambahkan, rangkaian acara HDI 2025 sebenarnya sudah digelar sejak bulan November. Beberapa kegiatannya adalah pelatihan ketrampilan tata wajah yang bekerja sama dengan Perempuan Indonesia Pintar (PIP) pada 15 November.
Lalu penyampaian aspirasi ke DPRD Jatim tentang pemberdayaan sosial disabilitas pada 19 November. “Kami juga menggelar pelatihan barista kopi bagi penyandang disabilitas, pada 29 November. Untuk acara ini, kami bekerja sama dengan Air Minum Biru dan Komunitas Mata Hati,” ungkapnya.
Diharapkan melalui acara ini, mampu menumbuhkan pemahaman yang lebih utuh, timbulnya pemikiran kritis dan tindakan yang lebih konkrit serta keberpihakan terhadap permasalahan disabilitas sekaligus mendorong program-program aksi bidang pemberdayaan disabilitas di Jatim sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan sosial disabilitas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah penyandang disabilita di Indonesia mencapai lebih dari 22 juta jiwa atau sekira 8,5 persen dari total populasi. Dari jumlah itu, berdasar data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) per Oktober 2025 total ada 245,3 ribu peserta didik penyandang disabilitas.
Tertinggi di jenjang pendidikan menengah yang mencapai 151,7 ribu penyandang disabilitas, disusul jenjang pendidikan dasar, sekira 67,8 ribu penyandang disabilitas. Jatim sendiri menempati peringkat kedua dengan 34,1 ribu siswa disabilitas. Di bawah Jawa Barat, 38,1 ribu siswa disabilitas. (nanang)











