
Surabaya, (pawartajatim.com) – Puluhan anggota veteran dari tiga kecamatan (Wonokromo, Dukuh Pakis dan Sawahan) mencurahkan isi hatinya kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Para pejuang ini menumpahkan curahan hatinya, karena tanah miliknya di Kawasan Jalan Karangan diklaim Pertamina dengan alasan Perusahaan plat merah itu membeli tanah eigendom verfonding/EV 1278 dari Shell zaman Londo.
‘’Saya ini pejuang yang memperjuangkan nyawa saat melawan Portugis, Fretilin di Timor Timur 1975 lalu. Sedangkan Pertamina apakah pernah berjuang, kok mengaku-ngaku mengklaim tanah para pejuang di Karangan RW 01 Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Surabaya,’’ kata Jubir Veteran, Slamet, yang didapuk mewakili teman-temannya bertanya ke Wawali Armuji, saat urun rembuk kasus Pertamina yang mengklaim tanah warga di Balai RW 01 Kelurahan Sawunggaling Jum’at (10/10).
Menurut Slamet, saat berjuang di Timor Timur 1975 lalu yang kini bernama negara Timor Leste itu banyak tentara yang meninggal. Bahkan, kata dia, saat berjuang di Timor Timur komandannya langsung dibawah Letnan Prabowo Subianto, yang kini menjadi Presiden RI ini.

‘’Banyak teman-teman sesama tentara yang tertembak mati di depan mata kepala saya sendiri oleh pasukan Portugis dan Fretilin. Tapi mengapa setelah Merdeka kok malah Pertamina menyerobot tanah para pejuang. Ini sungguh keterlaluan, apakah Pertamina pernah berjuang?’’ tanya Slamet.
Mendengar keluhan veteran yang diwakili Slamet ini, Wawali Armuji, sangat prihatin. ‘’Pejuang yaa harus begitu. Terus berjuang bersama warga. Bila perlu veteran-lah yang memimpin perjuangan ratusan warga dari tiga kecamatan ini terhadap Pertamina yang mengklaim tanah milik warga,’’ kilah Armuji, dengan nada tinggi.

Menurut Armuji, Pemkot Surabaya bersama salah seorang anggota DPR RI, Adies Kadir, akan mengumpulkan ratusan warga dari tiga kecamatan di Surabaya yang terdampak kasus Pertamina yang klaim tanah warganya pada Rabu (15/10) di Gedung Srijaya pukul 12.00 WIB.
‘’Saya akan dampingi warga sampai ke Jakarta untuk mengadukan ke DPR-RI. Pokoknya sampai kasus Pertamina yang mengkalim tanah warga ini selesai,’’ ujarnya. Sementara itu, Tim Perjuangan Pembela Tanah Warga, yang diketuai Ketua LPMK Kelurahan Gunungsari, Muklis dan para koordinator masing-masing Kelurahan dari tiga kecamatan akan memfasilitasi perjuangan ratusan warga dari tiga kecamatan termasuk puluhan anggota veteran ini.
Ketua LPMK Gunungsari, Muklis, yang juga Ketua Tim Perjuangan Pembela Tanah Warga terdampak dari tiga kecamatan ini, mengulangi kembali cerita pengalaman pribadinya. PT Pertamina juga mengklaim tanah warga Gunungsari sebagai miliknya.

Pertamina selalu beralibi eks EV 1305 mengklaim tanah warga Gunungsari seluas 130 hektar. Sementara, Pertamina yang mengklaim tanah warga di Kelurahan Sawunggaling berdasarkan pengakuannya tanah eks EV 1278 seluas 220,4 hektar adalah tanah milik Pertamina.
Sedangkan Koordinator Tim Perjuangan Pembela Tanah Warga RW 01 Kelurahan Sawunggaling, Afandi, mengaja mengundang puluhan veteran yang rumahnya ikut terdampak dalam kasus Pertamina yang mengklaim tanah warga.
Menurut Afandi, puluhan veteran yang ada di wilayah RW 01 Kelurahan Sawunggaling jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, kehadiran lima anggota veteran yang dipimpin Slamet, ini yang mewakili anggota veteran lainnya perlu diberi penghormatan yang tinggi.
‘’Apalagi Pak Slamet yang ikut berjuang melawan Portugis dan Fretelin di Timtim tahun 1975 langsung dibawah Letnan Prabowo, yang kini menjadi Presiden RI. Saya minta kepada Presiden Prabowo, untuk ikut campur tangan karena didalamnya ada anggota veteran yang juga mempertahankan tanah dan rumahnya dari klaim Pertamina,’’ ujarnya. (bw)