
Sidoarjo, (pawartajatim.com) – Proses evakuasi mushola yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dihentikan Selasa (7/10) pagi. Pada hari ke-9 pencarian, seluruh korban maupun bagian tubuh (body parts) telah ditemukan. Tim SAR menutup operasi evakuasi sekitar pukul 10.20 WIB.
Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menjelaskan, pada hari terakhir pencarian, tim tidak lagi menemukan jenazah maupun bagian tubuh korban. “Operasi pencarian dan pertolongan sudah kami laksanakan sejak 29 September dan hari ini kami nyatakan selesai. Seluruh material bangunan yang runtuh juga sudah berhasil dipindahkan,” kata Syafii di Sidoarjo, Selasa (7/10/2025).
Ia menambahkan, setelah proses evakuasi tuntas, area ponpes masih akan berada dalam pengawasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kedepan, penanganan pasca kejadian, termasuk proses belajar mengajar di pondok, akan dikoordinasikan bersama pihak terkait.

Mulai dari Kementerian Pendidikan, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten. Mereka akan melakukan asesmen. Apakah kegiatan belajar bisa segera dilanjutkan di lokasi ini atau perlu dipindahkan sementara,” jelasnya.
Syafii menegaskansetelah operasi Basarnas berakhir, proses pemulihan dan tindak lanjut di lapangan akan terus dipantau pihak berwenang. Dalam insiden ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny ini, tercatat total 104 orang berhasil selamat.

Sementara, 66 korban dinyatakan meninggal dunia, termasuk 7 bagian tubuh (body parts) yang teridentifikasi dan dihitung sebagai korban berdasarkan data Basarnas. (onny)