Pemberian beasiswa pada anak pengemudi dan karyawan Bluebird. (foto/ist)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Taksi pada decade 1980 hingga tahun 2000-an sangat dibutuhkan keluarga. Baik yang akan berangkat ke kantor, sekolah atau mengantar ibu-ibu muda untuk pergi ke mall maupun supermarket. Era taksi mulai redup ketika memasuki era digital mulai 2010-an

Satu per satu kedigjayaan taksi mulai runtuh. Bahkan, di Surabaya Taksi Zebra yang sempat berjaya tahun 1995-an menyatakan berhenti beroperasi pada 31 Desember 2020. Demikian juga taksi lainnya, seperti Presiden Taksi yang dikenal dengan warna kuning cerahnya era 1970-1980 itu juga tak ada di jalanan.

Lainnya, Taksi Uber, Taksi Putra, Taksi Ekspres, Sri Medali Taksi awal 2000-an PT Centris Multi Persada Pratama. Yang terbaru, ada 31 perusahaan taksi di Indonesia gulung tikar. Namun, yang masih bertahan dan tetap berjaya salah satunya Taksi Bluebird.

Bahkan, Taksi Bluebird tetap eksisi dan memperluas jangkauannya. Misalnya, di Surabaya Taksi Bluebird tidak hanya mengangkut penumpang. Tetapi juga bekerjasama dengan Indogrosir yang memberikan promo kiriman gratis dengan menggunakan mobil. Salah satunya Taksi Bluebird.

‘’Saya membeli gula, tolak angin dan minyak minimal belanja Rp 1 juta lebih dapat promo kiriman gratis sampai ke rumah. Salah satunya dengan diantar Taksi Bluebird,’’ kata Muhammad Akbar, pelanggan setia Indogrosir kepada pawartajatim.com di Surabaya Jum’at (12/9/2025).

Inilah salah satu cara Taksi Bluebird bertahan hingga diusianya yang ke-53 tahun. Kini Bluebird menjadi salah satu perusahaan mobilitas terbesar di Indonesia dengan 24.500 armada, 30.000 pengemudi dan karyawan, 56 pool, 540 outlet dan 20 kota.

Bluebird dalam company profilenya menyebutkan ‘Cerita ini berawal dari seorang ibu yang sederhana dan pekerja keras. Yakni alm Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono (founder Buebird). Nama Bluebird diadopsi dari buku dongeng Eropa’.

Taksi Bluebird selama 53 tahun tetap eksis di jalan. (foto/ist)

Artinya, burung pembawa kebahagiaan. Pilar utama untuk keluarga dari telur, batik hingga perusahaan transportasi. Bluebird dengan tegas menyebut sebagai transformasi mobilitas, inovasi, ketahanan dan keberlanjutan.

Bluebird pada 1972 – 1990 (memperkenalkan standar baru mobilitas). Kemudian 1991 – 2007 (akselerasi layanan dan teknologi) dilanjut pada era 2008 – 2015 (percepatan teknologi dan layanan). Kemudian 2015 – 2016 (disrupsi teknologi), 2016 – 2019 (transformasi digital dan ekspansi layanan), 2020 (ketahanan di tengah pandemi), 2021 – Present (pionir keberlanjutan dan inovasi layanan)

‘’Bluebird bertransformasi menjadi Perusahaan mobility-as-a-Service,’’ tulis management Bluebird. Apa saja yang pernah dilakukan Bluebird hingga dapat bertahan seperti sekarang ini? Selama 53 tahun, Bluebird menjaga konsistensi dalam memberi layanan yang bisa diandalkan oleh pelanggan dan keluarga besar perusahaan.

Pada setiap kilometer yang pelanggan tempuh bersama Bluebird, tersimpan kontribusi nyata bagi pendidikan dan masa depan generasi penerus. Bluebird memastikan kepercayaan pelanggan terus memberi arti bagi mereka yang jadi bagian perjalanan ini.

Foto bersama pimpinan Bluebird usai RUPS. (foto/ist)

Sejak awal berdiri, perusahaan telah menempatkan dukungan sosial sebagai bentuk dari nilai kepedulian dan keberlanjutan. Melalui program beasiswa Bluebird Peduli yang telah dijalankan sejak 1998, perusahaan secara konsisten menyalurkan lebih dari 66.000 paket beasiswa kepada anak-anak pengemudi dan karyawan, dari jenjang SMP hingga perguruan tinggi.

“Kami percaya bahwa dampak jangka panjang harus dimulai dari dukungan terhadap hal-hal yang paling mendasar. Yaitu, akses pendidikan dan rasa aman bagi keluarga,’’ kata Direktur Utama/Dirut PTBlue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, di Jakarta belum lama ini.

Inilah alas an, kata dia, Bluebird menjadikan program beasiswa sebagai bagian penting dari inisiatif keberlanjutan dan wujud nyata komitmen untuk tumbuh bersama mereka yang setiap hari menjadi bagian dari roda Perusahaan.

Hariawan, karyawan pool Bluebird sekaligus orang tua penerima beasiswa khusus yang tengah menempuh pendidikan Sekolah Dasar. “Setiap hari saya bekerja dengan harapan bisa terus memberi yang terbaik untuk anak saya. Ketika Bluebird memberi perhatian khusus melalui beasiswa ini, saya merasa tidak sendiri,’’ kata Hariawan.

Salah satu kegiatan di managemen Bluebird. (foto/ist)

Ini merupakan tahun keenam anak saya mendapatkan dukungan beasiswa. Perusahaan ini bukan cuma tempat bekerja, tapi juga tempat kami merasa dihargai sebagai manusia. Hal serupa dirasakan Agnes, mahasiswa semester 3 di Institut Kesehatan Hermina jurusan Teknologi Laboratorium Medis yang orang tuanya meninggal saat bertugas.

Setiap perjalanan pelanggan bersama Bluebird, adalah kontribusi nyata untuk Pendidikan dan kehidupan yang lebih baik, karena setiap kilometer berarti. Selain peduli terhadap pemberian beasiswa kepada anak-anak pengemudi dan karyawannya, Blue bird juga peduli lingkungan dengan menanam Benih Baik tanam 530 bibit mangrove. Melalui pilar keberlanjutan BlueLife, Bluebird menghadirkan ruang tumbuh yang positif bagi generasi muda sebagai bagian dari upaya membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Atas dasar tersebut, sebagai rangkaian ulang tahun ke-53, bluebird melakukan kolaborasi Bersama Benih Baik untuk menanam 530 bibit pohon mangrove hasil upaya kolektif dengan berbagai pihak. Kegiatan ini melibatkan keluarga besar Bluebird termasuk pengemudi, Srikandi Bluebird, Kartini Bluebird, Generasi Biru, dan para pengguna layanan Bluebird Group yang terus

menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu bentuk kontribusi tersebut hadir melalui kampanye Sustainabili-Tree. Dalam inisiatif ini, ribuan orang menuliskan nama dan harapan mereka untuk bumi melalui aktivitas digital pledging yang dikonversi menjadi donasi senilai Rp 10.000, digunakan untuk pengadaan bibit pohon.

Mangrove dipilih karena kemampuannya dalam menyerap emisi karbon, mencegah abrasi, serta memperkuat ekosistem pesisir yang kini semakin rentan. Kegiatan penanaman akan dilakukan bersama mitra konservasi lokal dan didukung langsung oleh tim internal Bluebird.

Sebanyak 530 bibit mangrove yang ditanam diperkirakan mampu menyerap hingga 13,25 ton karbon dioksida per tahun. Penanaman dilakukan di dua titik pesisir. Yaitu Muara Gembong, Bekasi, dan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, dengan total area tanam mencapai sekitar 530 meter persegi.

Hingga akhir 2024, perusahaan telah berhasil mencatatkan pengurangan lebih dari 196.000 ton emisi karbon melalui adopsi kendaraan ramah lingkungan, optimalisasi operasional armada, serta pemanfaatan energi terbarukan di sejumlah fasilitas.

Upaya ini turut diperkuat dengan pelatihan internal yang berfokus pada praktik operasional ramah lingkungan, termasuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai di lingkungan kerja maupun selama beroperasi.

Dengan sejumlah kegiatan sosial yang telah dilakukan, PT Blue Bird Tbk (BIRD) menutup semester pertama tahun 2025 dengan capaian kinerja yang kembali menunjukkan konsistensi dan ketangguhan bisnis.

Perusahaan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 2,67 triliun, tumbuh sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga meningkat 27,4 persen menjadi Rp 339,1 miliar, sementara EBITDA tumbuh 21 persen sebesar Rp 671,9 miliar.

Pertumbuhan ini turut ditopang oleh kinerja positif di kuartal II/2025. Selama tiga bulan terakhir, pendapatan Bluebird tumbuh 13,3 persen, sementara laba bersih dan EBITDA masing-masing meningkat 15,6 persen dan 17,7 persen dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya.

Kegiatan tanam benih di mangrove. (foto/ist)

Pertumbuhan pendapatan di kuartal II jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu juga terlihat merata di seluruh lini layanan. Segmen taksi mencatatkan pertumbuhan 11,7 persen, sementara non-taksi—meliputi sewa mobil dan bus, shuttle, logistik, jual beli dan maintenance kendaraan, serta lelang—mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 17,1 persen.

Kontribusi dua segmen ini terbagi menjadi 69 persen dari layanan taksi dan 31 persen dari non-taksi, menunjukkan portofolio usaha yang semakin terdiversifikasi secara sehat. Dirut PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri.

“Kami menyadari bahwa menjaga relevansi di industri mobilitas tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. Karena itu, kami terus mendorong efisiensi, memperkuat transformasi digital, dan memperluas layanan berbasis kebutuhan pelanggan—menjangkau berbagai kanal, produk, dan sistem pembayaran,” ujar Andre.

Capaian kinerja ini turut didorong oleh berbagai inisiatif strategis yang dijalankan perusahaan untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat. Penggunaan fitur fixed price di aplikasi Bluebird selama semester I/2025 tercatat meningkat lebih dari 3 kali lipat secara tahunan, mencerminkan relevansi layanan yang semakin sesuai dengan preferensi pelanggan akan kejelasan tarif dan kenyamanan.

Bluebird juga memperluas perannya sebagai operator dalam kolaborasi Bersama Transjakarta, mendukung upaya pemerintah Jakarta dalam menghadirkan system transportasi publik yang lebih terintegrasi dan andal.

Sejumlah inisiatif di kuartal II memperkuat komitmen tersebut, seperti perluasan armada kendaraan listrik di berbagai layanan mobilitas, pengembangan program beasiswa Bluebird Peduli yang sejak awal berdiri telah diberikan kepada lebih dari 66.000 anak-anak pengemudi dan karyawan, serta gerakan tanam pohon yang mendorong keterlibatan publik dalam pelestarian lingkungan.

“Kami ingin membangun perusahaan mobilitas yang tak hanya bisa diandalkan dari sisi layanan, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Fokus kami tetap sama: bertumbuh secara berkelanjutan, sambil menciptakan nilai tambah bagi seluruh ekosistem kami,” tutup Andre, panggilan akrabnya. (bw)