Surabaya, (pawartajatim.com) – Memasuki usia ke-34, PT Kencana Maju Bersama (KMB) semakin agresif berinovasi. Tahun ini, perusahaan meluncurkan lima produk baru, diantaranya Spring Clip, Furing System, Shadow Line, Hollow System dan Para Para, termasuk lini produk dekoratif untuk melengkapi portofolio baja ringan yang sudah ada. Fokusnya adalah menghadirkan solusi lengkap, mulai dari rangka atap, plafon, pintu, hingga jendela berbahan baja ringan, yang menyasar pasar perumahan dan pergudangan.
Direktur Utama/Dirut KMB, Susanto, mengatakan inovasi ini lahir dari kebutuhan pasar akan produk yang berkualitas, aman, dan sesuai standar. Masyarakat kini semakin kritis. Mereka tidak hanya melihat harga, tapi juga kualitas dan keamanan.
Karena itu, kami berkomitmen menghadirkan produk yang memenuhi SNI, bergaransi, dan memberikan rasa aman bagi pengguna,” kata Susanto, di Surabaya Jumat (22/8/25). Produk dekoratif KMB dibuat dengan motif menyerupai kayu namun lebih terjangkau, tahan lama, dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan material kayu sama sekali.
Segmen ini baru menyumbang kurang dari 5 persen penjualan, tetapi diyakini akan tumbuh signifikan karena menjadi alternatif dari kayu, plastik, maupun aluminium. Pertumbuhan pasar baja ringan KMB di semester pertama 2025 tercatat sekitar 15 persen dibandingkan 2024, dengan kontribusi penjualan terbagi merata antara proyek dan ritel.
Produk terbesar tetap berasal dari rangka atap dan penutup atap, khususnya untuk proyek pergudangan. “Dulu banyak gudang memilih atap murah, tapi lima tahun kemudian harus ganti. Sekarang pasar mulai lebih peduli pada kualitas,” jelas Susanto.
Direktur Kencana Baja Ringan, Hendri Alvino, menambahkan, bahwa setiap inovasi selalu diikuti pembaruan teknologi produksi. “Tidak semua inovasi bisa dijalankan dengan mesin lama. Karena itu, kami selalu melakukan investasi mesin baru setiap tahun, besarannya tergantung kondisi pasar dan jenis inovasi yang akan diluncurkan,” ujarnya.
Tahun lalu, KMB menambah kapasitas produksi sekitar 10 persen, sehingga total kapasitas kini mencapai 800.000 ton per tahun untuk semua produk. Dengan jaringan pabrik di Mojokerto, Ungaran, Bogor, Bandung, dan Makassar, KMB mampu mendukung pasokan ke berbagai wilayah Indonesia.
Tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan 20 persen dengan menambah 12 cabang baru. Diantaranya di Bima, Sumbawa, dan Singaraja. Hingga 2025, KMB telah memiliki 58 cabang di seluruh Indonesia. Namun, diakui jumlah itu belum cukup.
“Kami ingin semua masyarakat bisa mencoba produk Kencana. Jangan sampai hanya tergiur produk murah, tapi tidak aman atau tidak awet. Dan inovasi produk, didukung kapasitas produksi dan jaringan distribusi yang luas, adalah kunci untuk menguasai pasar baja ringan nasional,” tegas Hendri. (onny)