Fenny Hudaya Sulistyo, Ketua Panitia Patriot Run. (foto/ist)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Ikatan Notaris Indonesia/INI dan Ikatan PPAT Wilayah Jawa Timur/Jatim menggelar Patriot Run, sebuah ajang lari tahunan yang kini memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Patriot Run ini diselenggarakan INI dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Wilayah Jatim, pada Oktober 2025 mendatang.

Ketua Panitia Patriot Run, Fenny Hudaya Sulistyo, mengatakan, tahun ini menjadi penyelenggaraan Patriot Run yang ketiga. Awalnya, di tahun pertama, kegiatan ini bersifat internal, lebih ditujukan bagi anggota organisasi.

Namun masyarakat umum tetap diperbolehkan ikut. Memasuki tahun kedua, ruang partisipasi mulai dibuka lebih lebar untuk masyarakat luar. Tapi karena peserta di dua tahun pertama masih didominasi notaris, karyawan, dan keluarganya, banyak yang mengira ini hanya untuk kalangan notaris saja.

‘’Maka tahun ketiga ini, saya sebagai ketua panitia ingin membuka lebih luas. Saya ingin menunjukkan bahwa event ini untuk semua kalangan, tidak terbatas profesi,” kata Fenny, yang juga seorang notaris dan penghobi lari, di Surabaya Selasa (5/8/2025).

Salah satu cara untuk memperluas jangkauan adalah dengan mengubah konsep. Bila sebelumnya hanya fun run 5K tanpa podium, tahun ini diselenggarakan dua kategori: 5K dan 10K, lengkap dengan podium prize.

“Ini bukan sekedar ajang kompetisi, tapi juga kampanye gaya hidup sehat. Kami ingin mendorong masyarakat untuk mulai bergerak dan hidup aktif. Tidak harus pelari profesional. Justru kami sambut siapa saja yang ingin mulai belajar hidup sehat,” tambahnya.

Waktu tempuh (cut off time) juga disesuaikan agar lebih ramah pemula. Untuk 5K diberi batas waktu 90 menit (biasanya 60 menit), dan untuk 10K diperpanjang menjadi 150 menit (biasanya 120 menit).

Fenny Hudaya Sulistyo. (foto/ist)

Untuk menunjukkan inklusivitas, panitia juga menghadirkan berbagai figur inspiratif dari beragam latar belakang melalui media sosial mereka. Ada food blogger terkenal dari Surabaya seperti Syafira DP.

Walaupun profesinya jauh dari dunia olahraga, kini rutin berlari demi hidup sehat. Ada juga Miss Global 2023 yang juga seorang pengacara, sedang belajar lari. Bahkan ada Sabrina, seorang ibu rumah tangga yang dulu sakit, lalu menemukan semangat hidup lewat lari.

‘’Marathon pertamanya di Tokyo dengan waktu 3 jam 36 menit, luar biasa,” tutur Fenny antusias. Tahun ini, total hadiah yang disiapkan mencapai Rp 45,5 juta, dengan pembagian kategori pria dan wanita, serta master di masing-masing kelas (5K dan 10K).

Selain itu, kami juga siapkan banyak doorprize menarik untuk peserta, seperti kulkas, iPad, sepeda motor, dan hadiah uang tunai. Grand prize berupa uang tunai Rp 25 juta untuk dua orang finisher terbaik. ”Bahkan, banyak sponsor juga memberi hadiah khusus seperti voucher, sepatu, dan perlengkapan lari,” ujar Fenny.

Berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang digelar di Alun-Alun Surabaya, tahun ini Patriot Run akan berlangsung di Citraland Surabaya. “Karena kami ada kategori lomba dan podium, kami butuh rute yang minim gangguan. Kalau di tengah kota, pelari bisa terganggu karena lalu lintas,” kata Fenny..

Padahal untuk pelari yang serius, dihentikan di tengah jalan itu sangat mengganggu. Di Citraland lebih kondusif. Selain ajang olahraga, Patriot Run juga menjadi cara INI dan IPPAT Jatim menggalang dana untuk kegiatan sosial. Setiap tahun pihaknya mengadakan operasi bibir sumbing, sunatan massal, serta donasi ke masjid, gereja, dan kegiatan sosial lainnya.

‘’Kegiatan ini butuh dana, dan Patriot Run jadi salah satu sumbernya. Tahun lalu, peserta operasi bibir sumbing mencapai 150 anak, bahkan, ada yang datang dari luar Surabaya seperti Madura,” jelas Fenny.

Patriot Run tahun pertama diikuti 1.000 peserta, tahun kedua 1.500 peserta. Tahun ini ditargetkan 2.250 hingga 2.500 peserta. Bahkan Patriot Run telah dijadikan agenda rutin di Surabaya. (ony)