Tjahyono Hariono Presdir PT Pangan Lestari saat menjadi pembicara di IdeaFest Surabaya 2025. (foto/ony)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Bisnis keluarga di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya. Banyak perusahaan keluarga yang mampu bertahan puluhan tahun dan tetap berjaya hingga kini. Namun, tantangan besar masih menghantui: bagaimana memastikan bisnis keluarga mampu melintasi generasi.

Hal itu disoroti oleh Tjahyono Hariyono, Presiden Direktur PT Pangan Lestari, saat menjadi pembicara dalam IdeaFest Surabaya 2025. “Kalau kita lihat datanya, perusahaan keluarga di Indonesia menyumbang hampir separuh pertumbuhan ekonomi nasional. Tetapi ada tantangan besar: banyak bisnis keluarga tidak bisa bertahan lebih dari tiga generasi. Secara statistik, hanya sekitar 30 persen bisnis keluarga yang bertahan hingga generasi kedua, dan turun menjadi di bawah 20 persen ketika masuk generasi ketiga. Ini angka yang memprihatinkan, mengingat perusahaan keluarga sebenarnya sudah memiliki fondasi yang kuat,” jelasnya Sabtu (2/8).

Berbekal 32 tahun pengalaman bekerja di perusahaan keluarga, Tjahyono membagikan beberapa kunci penting agar bisnis keluarga bisa melewati generasi ketiga dan terus tumbuh ke generasi berikutnya.

Pertama, regenerasi harus disiapkan sejak awal. Jangan menunggu sampai terjadi krisis suksesi. Kedua, perusahaan keluarga sebaiknya memiliki family office. Fungsinya bukan sekadar mengatur aset, tapi menjadi wadah strategis yang menghadirkan pandangan profesional dan membantu perusahaan bertransformasi menjadi entitas yang dikelola dengan tata kelola modern.

”Dalam family office ini, penting melibatkan konsultan atau profesional independen orang luar yang bisa memberi perspektif objektif,” paparnya. Ia menambahkan pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai-nilai keluarga dan profesionalisme.

“Banyak perusahaan besar dunia, bahkan yang berawal dari bisnis keluarga, bisa bertahan ratusan tahun karena mampu menjaga akar sambil terus beradaptasi. Harapan saya, bisnis keluarga di Indonesia menempuh jalan yang sama, menjadi pilar ekonomi yang kokoh sekaligus modern,” tutup Tjahyono. (ony)