Blitar, (pawartajatim.com) – Kejadian di Blitar ini dapat jadi peringatan. Khususnya bagi orang tua yang memiliki anak bawah umur. Seorang bocah 6 tahun ditemukan meninggal dunia akibat terseret pusaran arus Sungai Ludagung.
Tepatnya di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Sabtu (5/7) kemarin. Setelah sebelumnya dilakukan pencarian selama dua hari oleh Tim Basarnas, BPBD, bersama petugas kepolisian setempat.
Korban tenggelam ini bernama Aksa Delvin Ardiansyah, putra Agus Priyanto. Musibah ini terjadi Jum’at pukul 14.00 WIB. Waktu itu, korban bersama salah satu temannya bermain sepeda menuju Sungai Ludagung, jurusan Kali Brantas.
Selanjutnya, mereka berdua memarkir sepedanya di sebelah Utara Sungai. Tepatnya di lokasi pembuatan batu bata. Beberapa saat kemudian, mereka pindah lokasi bermain dekat bibir sungai. Menurut saksi, yang juga teman korban, belum lama bermain mendadak salah satu sandal korban jatuh ke tepi sungai.
Entah karena apa, saksi sendiri kurang tahu persis. Korban yang tidak mau kehilangan sandalnya, kemudian berusaha mengambil. Namun, naas. Korban justru terpeleset jatuh ke dalam pusaran air sungai.
Koban tenggelam dan tidak muncul lagi. “Dugaanya seperti itu. Korban terpeleset jatuh. Dan tidak bisa berenang,” kata Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman, melalui Kasubsi Humas Ipda Putut Siswahyudi.

Melihat korban tidak muncul lagi di permukaan air, saksi bingung dan panik. Sambil menangis saksi berusaha mencari korban ke arah Barat Sungai. Namun, korban belum juga ditemukan. Kepanikan saksi ini diketahui Jumiarti warga sekitar.
Oleh Jumiarti, kejadian tersebut disampaikan ke orang tua korban. Dengan bantuan warga, pencarian korban terus dilakukan. Namun, sayang tidak membuahkan hasil. Selanjutnya, kejadin tersebut dilaporkan ke Polsek Lodoyo Barat.
Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian. “Saat itu juga kami koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan proses pencarian,” ujar Putut. Sejumlah tim penyelam diterjunkan.
Namun sayang, usaha petugas di hari pertama ini belum membuah hasil. Bahkan, pencarian terpaksa dihentikan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Gelap. Pencarian kembali dilakukan hari berikutnya.
Alhasil, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia mengapung di permukaan air. Tepatnya di aliran sungai Lingk Jaten RT 1 RW 1, Kademangan. Jasad bocah malang ini selanjutnya di serahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah yang tidak perlu dipersoalkan. (khoi)











