Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, gendong peserta sunat penyandang lumpuh otak. (foto/khoi)

Blitar, (pawartajatim.com) – Suasana penuh haru menyelimuti pelaksanaan sunat massal yang digelar Polres Blitar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Sabtu (21/6/2025). Dari ratusan peserta yang hadir dalam kegiatan sosial ini, ada satu sosok yang menyita perhatian dan menyentuh hati semua orang.

Ada seorang pemuda berusia 20 tahun asal Kecamatan Nglegok yang hidup dengan cerebral palsy (lumpuh otak). Pemuda disabilitas itu datang hanya ditemani ayahnya. Mengenakan baju putih dan bawahan coklat.

Kondisi kesehatannya terlihat ringkih. Kurus.Ia duduk di kursi roda di sudut ruangan menanti giliran dikhitan. “Alhamdulillah, dapat nomor antrian 27,” kata sang ayah. Melihat peserta yang satu ini, Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman  bergegas  menghampiri.

Perasaan haru, sedih, kasihan, jadi satu. “Luar biasa peserta yang satu ini,” ujar AKBP Arif Fazlurrahman, sembari matanya berkaca-kaca. Usai proses khitan selesai, ia buru-buru mengangkat dan menggendong tubuh pemuda itu menuju mobil yang akan mengantarnya pulang.

Momen ini sontak memuat suasana menjadi semakin rawan hati. Sesaat setelah menggendong, AKBP Arif tampak menyeka air matanya. Suaranya bergetar menahan haru saat berbicara kepada awak media.

“Maaf… saya masih terharu,” ucapnya lirih sambil berjalan kembali ke ruang khitanan. Ia menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, tapi bentuk nyata kehadiran polisi di tengah masyarakat.

Khitanan massal ini untuk membantu masyarakat. Ada 100 anak yang ikut, dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar. Tapi yang paling membekas bagi saya adalah kehadiran seorang anak berkebutuhan khusus, usia 20 tahun, menderita cerebral palsy.

‘’Ini membuat saya sangat tersentuh,” katanya. “Momen seperti ini mengingatkan kita untuk terus bersyukur dan peduli pada sesama,” tambahnya. Selain khitanan massal, Polres Blitar juga menggelar santunan kepada anak-anak yatim piatu di hari yang sama.

Kegiatan ini menjadi rangkaian bentuk kepedulian dan pengabdian Polri kepada masyarakat. Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya dirayakan dengan upacara dan formalitas. Namun, dengan pelaksanaan kemanusiaan itu jauh penting dan memiliki kesan yang mendalam. (khoi)