EastFood & EastPack Surabaya 2025: Dorong UMKM Mamin Jatim ke Panggung Global. (foto/ony)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Jawa Timur/Jatim memiliki potensi besar dalam pengembangan bisnis makanan dan minuman. Saat ini, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim menunjukkan bahwa 31 persen berasal dari sektor industri pengolahan.

Dari total industri pengolahan tersebut, sekitar 40 persen merupakan industri makanan dan minuman, sektor yang menunjukkan pertumbuhan luar biasa dan prospek cerah di 2025. Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan ini, Surabaya kembali dipercaya menjadi tuan rumah pameran internasional bergengsi EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya 2025, yang digelar 12 – 15 Juni 2025 di Grand City Convention Hall.

Pameran ini diselenggarakan Krista Exhibitions sebagai respons terhadap tren industri makanan dan minuman (mamin) yang semakin berkembang, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, inovasi teknologi, serta isu-isu keberlanjutan.

CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyampaikan, pameran ini diikuti lebih 180 perusahaan peserta, termasuk 30 IKM dan UMKM makanan dan minuman. Serta menghadirkan teknologi pangan dari sembilan negara, termasuk Tiongkok, India, Jepang, Taiwan, Prancis, Malaysia, Singapura, Thailand, dan tentunya Indonesia sebagai tuan rumah.

Pihaknya menargetkan lebih dari 22.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan. Ini adalah kesempatan besar untuk menjalin kolaborasi, mengembangkan bisnis, dan mendorong inovasi serta investasi di sektor makanan dan pengemasan.

”Kami melihat UMKM peserta pameran telah menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari segi kualitas produk maupun kemasan, yang bahkan telah siap bersaing di pasar internasional,” kata Daud, ketika membuka pameran EastFood dan EastPack di Surabaya, Kamis (12/6).

Pameran ini dimeriahkan oleh berbagai acara menarik, termasuk kehadiran sejumlah chef ternama, sesi kuliner live demo bertema unik dari Culinary Studio, serta partisipasi dari sekolah kuliner dan pariwisata.

Selain itu, akan digelar seminar khusus mengenai kemasan oleh Indonesia Packaging Federation, serta seminar dari para pelaku UMKM tentang strategi pemasaran produk makanan dan minuman menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).

“Seminar ini akan berlangsung pada Jumat, 13 Juni 2025, dan terbuka untuk umum yang ingin mendaftar,” ujar Daud. Tak hanya itu, tersedia juga sesi business matching, yang memfasilitasi peserta dan pengunjung dalam mencari mitra usaha, produk, atau solusi pengembangan kemasan dan inovasi produk.

Kepala Dinas Perdagangan Jatim, Iwan, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pameran ini. “Struktur PDRB Jatim mencerminkan dominasi industri pengolahan, dimana 40 persen dari sektor ini adalah industri makanan dan minuman. Pertumbuhan sektor mamin mencapai 7 persen pada 2024, dan kami optimis tren ini akan terus berlanjut,” papar Iwan.

Iwan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku industri. Sekitar 70 persen dari industri makanan dan minuman di Jatim disokong oleh IKM dan UMKM, menjadikannya sektor prioritas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

”Karena itu, inovasi terutama dalam teknologi pangan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan perlu terus didorong agar produk lokal mampu bersaing di pasar global,” ujar Iwan, ditemui usai membuka pameran.

Ia menutup sambutannya dengan harapan besar terhadap pameran ini. “Kami berterima kasih kepada Krista Exhibitions dan semua pihak yang terlibat. Semoga pameran ini berjalan lancar, menjadi wadah berbagi pengetahuan, memperluas jaringan bisnis, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara signifikan.” (ony)