Surabaya, (pawartajatim.com) – Cerita dibalik prosesi evakuasi korban tenggelam. Setelah empat hari melakukan evakuasi pencarian di sungai, akhirnya pada Jumat (27/12/2024) jenazah Muhamad Riski bocah laki – laki berusia 3,5 tahun, korban tenggelam di saluran depan rumah Jl. Babatan Gang. 2F No.61 RT.05 RW.02 Kel Babatan Kec Wiyung Kota Surabaya berhasil ditemukan.
Begini kronologisnya. Pada Jum’at (27/12) sekitar pukul 06.20 WIB, Tim Evakuasi melakukan pergantian personil shift pagi dari kompi C ke shift malam yaitu kompi B. Para personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) bergabung dengan petugas di Lokasi. Selanjutnya melakukan pengecekan inventaris di posko.
Kemudian pada pukul 07.00 WIB dilakukan apel konsolidasi internal BPBD Kota Surabaya yang dipimpin Danki B untuk pengarahan tugas pagi. Selanjutnya pukul 07.30 WIB dilakukan apel gabungan yang dipimpin langsung Eko Aprianto dari Basarnas, didampingi Danki B untuk pengarahan tugas giat pencarian korban hari ke 4.
Seluruh personil menyesuaikan bergerak ke titik ploting yang sudah ditentukan. Tepat pukul 08.30 WIB seluruh perahu evakuasi sudah bergerak melakukan penyisiran sungai. Dan pukul 09.15 WIB Kabid Darlog RR BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat Rachman, S.STP M.Si berada di lokasi jembatan sebelah SMPN 34 guna ikut proses pencarian.
“Petugas gabungan melakukan penguraian eceng gondok secara manual dengan menggunakan garuk disekitar jembatan dekat SMPN 34 Surabaya,” kata anggota Tagana Kota Surabaya, Satria kepada pawartajatim.com.
Selanjutnya pada pukul 09.50 WIB petugas gabungan dibagi ke tiga titik pencarian anak tenggelam dan personil srikandi melakukan pendampingan ke Asi, ibu korban Rizki. Saat waktu menunjukkan pukul 10.24 WIB, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, S.T., M.T., dan Camat Wiyung, Budiono, berada di posko pencarian.
Pada pukul 10.30 WIB petugas gabungan kembali melakukan pencarian disekitaran jembatan Kali Makmur Wiyung, Pukul 11.15 WIB petugas gabungan melakukan pengerukan sekitaran Kali Makmur Wiyung sisi utara, dan sebagian personil juga memberikan nasi untuk keluarga korban.

“Petugas gabungan juga melakukan body rafting dan pembersihan enceng gondok di sekitaran jembatan sebelah SMP N 34, dilakukan sampai waktu ishoma,” jelas anggota Tagana Kota Surabaya, Gunarto.
Ketika waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB petugas gabungan melanjutkan kembali penyisiran di tiga titik. Yakni sungai dekat posko utama, jembatan dekat SMPN 34, dan sungai arah ke Kali Makmur Wiyung.
Tepat pukul 14.00 WIB upaya pencarian anak korban tenggelam akhirnya ditemukan. Jenazah Rizki berhasil ditemukan di sekitaran jembatan sebelah SMPN 34 sisi barat, berjarak sekitar 4.21 km dari titik pencarian awal.
Petugas gabungan mengamankan area sekitar lokasi ditemukannya jenazah, sembari menunggu tim Inafis Polri datang. Pukul 14.45 WIB jenazah Riski telah diperiksa oleh tim inafis dan langsung dibawa ke RSUD Dr. Soetomo menggunakan ambulance Dinas Sosial Kota Surabaya, didampingi pihak keluarga.
Selanjutnya pukul 15:30 WIB dilaksanakan apel penutupan Posko Pencarian Anak Tenggelam bersama petugas gabungan, dan seluruh petugas Tagana mengemasi barang inventaris yang berada di posko.
“Alhamdulillah tepat pukul 16.00 WIB Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, beserta istri tiba di kamar jenazah RS Dr Soetomo, mendampingi keluarga almarhum Rizki,” tutur Koordinator Tagana Kota Surabaya, Sigit Eki Arianto.
Selanjutnya pada pukul 16.40 WIB di RS Dr Soetomo, jenazah Rizki telah selesai disucikan, dan selanjutnya dimakamkan di TPU Lajer, Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, dengan diantar menggunakan ambulance Dinas Sosial Kota Surabaya.
Para anggota Tagana Kota Surabaya yang terlibat proses pencarian seperti M Yusri, Rawan Rahardjo, Septian, Oktavianus Erens, Paryudi, Satria, Iwan Maulana, Gunarto Ali Usman, Tofa Andrianto, Zubaidulloh, Wahyu Nurjanah, dan Tri Swandoyono, merasa gembira, karena lelah mereka selama empat hari terbayar dengan keberhasilan penemuan jenazah korban. (nanang)