Penampilan pangsit mie ayam Jakarta di Depot Mie Remen. (foto/nanang)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Pengusaha pangsit mie Jakarta yang penuh inspirasi. Berawal dari kesukaan pada pangsit mie ayam Jakarta, pasangan suami-istri H, M Jasman dan Nurul Hidayati kerap kali makan Mie GM di Jakarta. Bahkan, karena sudah terpesona dengan mie tersebut, Jasman dan Hidayati sering pergi ke Jakarta, hanya untuk menikmati mie tersebut.

Sebelumnya Jasman, yang merupakan alumni STM Pembangunan Jurusan Bangunan Air, lulusan Tahun 1995 ini aktif di bisnis paytren yang didirikan oleh Ustadz Yusuf Mansur dan Arminareka Perdana Travel Haji Umroh.

Di kedua bisnis ini, Jasman yang asli Tuban ini, terbilang sukses. Dari usaha tersebut berhasil membangun sebuah rumah megah di daerah Kebonsari Sekolahan, yang sekarang digunakan sebagai tempat tinggal dan Depot Mie Remen.

Awalnya, Jasman juga pernah berjualan siomay di Sentra Wisata Kuliner Embong Kaliasin yang terletak di brandgang sempit Jalan Embong Sawo, bertetangga dengan penjual kare kambing, soto, dan pangsit mie.

H Jasman (kiri) sedang melayani pesanan pembeli lewat aplikasi gojek dan grab. (foto/nanang)

Selain pernah berjualan siomay, Jasman juga pernah berjualan bubur ayam ala Chinese style di berbagai tempat. Bubur ayamnya yang enak dan memiliki cita rasa khas, telah mempunyai pelanggan setia. Kemudian sejak Mei 2023 dia memutuskan berjualan Mie Remen di rumah Jl. Kebonsari Sekolahan No 6 Jambangan Surabaya.

Jasman pun menyulap halaman rumahnya menjadi depot jualan mie. “Pertimbangannya, disini berada tepat di depan sekolah. Jadi para ibu yang menjemput anak sekolah bisa makan mie atau dimsum di sini,” kata pemilik Mie Remen, Jasman yang juga kerap disapa Papi Jasman.

Porsi menu pangsit mie ayam Jakarta di Depot Mie Remen terdiri dari mie lezat, dengan kondimen ayam, pangsit, pangsit kering, kuah dan acar, sedangkan untuk porsi jumbo ditambah bakso.

 Selain menyediakan pangsit mie ayam Jakarta, mie pedas Remen dengan berbagai level kepedasannya, siomay, aneka dimsum, es buah prasmanan, teh, kopi, nutrisari dan aneka minuman sachet lainnya. Harga jual yang dipatok cukup terjangkau, pangsit mie ayam dan mie remen porsi biasa hanya Rp 12.000, sedangkan untuk porsi jumbo Rp 15.000.

“Alhamdulillah, pola pemasaran hanya dari mulut ke mulut. Setiap hari bisa laku antara 100 sampai 250 porsi,” jelas alumni Institut Teknologi Surabaya (ITS) ini. Selain pembeli yang datang langsung ke depot, banyak juga konsumen yang menggunakan layanan aplikasi gojek ataupun grab.

Pelanggan Depot Mie Remen sedang menikmati pangsit mie ayam Jakarta dan mie pedas. (foto/nanang)

Beberapa kali, Jasman juga mendapatkan pesanan pangsit mie ayam dalam kemasan rice bowl untuk acara pesta. Kedepan Jasman, merencanakan untuk menambah outlet Mie Remen nya. Dan dia sudah mempersiapkan dengan baik untuk pembukaan outletnya tersebut.

Salah satu rahasia kelezatan mie Remen adalah karena Jasman meracik dan  memasak sendiri mie yang dijual di kedainya tersebut. Sedangkan rahasia yang lain untuk memenuhi kebutuhan air dalam memasak, Jasman menggunakan alat dispenser water pure Neo plus.

“Menggunakan Dispenser Neo Plus lebih sehat, efektif, dan efisien dibandingkan dengan beli air isi ulang, apalagi air kemasan galon bermerek,”pungkas teman sekelas Eri Cahyadi ini. Pada bulan puasa ramadhan, Jasman juga jual Nasi Krengsengan daging, ayam dan telor.

Menu ini sangat digemari oleh warga sekitar, bahan mereka banyak yang rela antri supaya tidak kehabisan. (nanang)