Antisipasi Banjir, Banyuwangi Libatkan Swasta

Banjir melanda kawasan Kalibaru, Banyuwangi akibat luapan sungai, tahun 2020 silam. (Foto/dok)
Banjir melanda kawasan Kalibaru, Banyuwangi akibat luapan sungai, tahun 2020 silam. (Foto/dok)

Banyuwangi,(pawartajatim.com) – Memasuki musim penghujan, Pemkab Banyuwangi menggelar pertemuan dengan berbagai pihak untuk langkah mitigasi banjir. Salah satunya, menggelar rakor bersama berbagai pemangku kepentingan. Termasuk, pihak swasta.

“Kami menyadari ancaman banjir sangat serius. Apalagi pada Desember dan Januari akan menjadi puncak musim hujan. Kita harus bergerak dan bersinergi untuk melakukan langkah-langkah preventif, terutama di kawasan hulu,” kata Pj Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo.

Pihaknya berharap semua pihak bersinergi untuk melakukan mitigasi. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti DLH, Dinas PU CKPP, dan Dinas PU Pengairan untuk membersihkan jalur-jalur drainase, termasuk di kawasan hulu. Juga melakukan pengerukan sungai dan pembukaan pintu-pintu air.

Ada sejumlah langkah yang ditempuh untuk mengantisipasi datangnya banjir. Seperti Perkebunan Lidjen telah membuat rorak atau parit untuk menahan run off air hujan agar tidak langsung turun ke hilir. Perkebunan Kalibendo telah membuat parit agar material dari atas tidak langsung mengalir ke bawah. Dengan demikian potensi banjir bandang bisa diantisipasi.

Sedangkan PT Medco yang tahun ini melakukan pembukaan lahan untuk jalur listrik,  sudah melakukan pembersihan kayu-kayu sisa pembukaan lahan. Sudah 95 persen kayu yang ditebang dibersihkan.  “Dari hasil studi memungkinkan akan terjadi banjir akibat aktivitas di atas. Tapi, mereka sudah melaporkan langkah-langkah mitigasi,” tegasnya. (udi)