Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bawean 480 kW. PLN Nusantara Power mendorong tercapainya Net Zero Emission melalui pembangunan berbagai unit pembangkit ebt yang tersebar di seluruh Indonesia. (foto/ist)

Jakarta, (pawartajatim.com) – PLN Nusantara Power (PLN NP) terus mendukung transisi energi ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Untuk itu, PLN NP akan berpartisipasi dalam Electricity Connect 2024, yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 20-22 November 2024. Dalam acara ini, PLN NP akan memamerkan inovasi perusahaan dalam solusi bisnis ramah lingkungan, pengembangan pembangkit ramah lingkungan, serta ekosistem hidrogen hijau.

Direktur Utama/Dirut PLN NP, Ruly Firmansyah, mengatakan, PLN NP adalah pencetus acara ini di Surabaya pada 2016, yang kemudian berganti nama menjadi NP Connect pada 2023 dan kini diselenggarakan di Jakarta.

“Selama delapan tahun, NP Connect telah menjadi tempat bagi berbagai pihak untuk berdiskusi dan berkolaborasi. Rebranding acara ini menjadi Electricity Connect 2024 adalah simbol kesuksesan yang telah dicapai. Kami bangga inisiatif yang dimulai oleh PLN NP kini melibatkan seluruh entitas PLN,” ujar Ruly, di Jakarta Kamis (14/11).

Pada acara ini, PLN NP akan fokus pada proyek dan inovasi yang mendukung transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060. “PLN NP saat ini mengelola kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.989 MW, yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebar di Indonesia. Kami juga telah membangun beberapa pembangkit EBT baru yang beberapa sudah beroperasi,” kata Ruly.

PLN NP juga mengelola pembangkit Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 243,48 MW, yang mencakup PLTS Terapung Cirata 192 MWp, PLTS Cirata 1 MW, PLTS Bawean 480 kW, dan PLTS IKN 50 MW.

Selain itu, PLN NP juga mengembangkan Green Hydrogen Plant (GHP). Sebagai pionir hidrogen hijau pertama di Indonesia, PLN NP memanfaatkan energi surya dan hidrogen dari PLTGU Muara Karang untuk menghasilkan hidrogen hijau pertama di Indonesia.

PLN NP juga berinovasi di bidang transportasi dengan memperkenalkan mobil listrik hybrid berbahan bakar hidrogen hijau pertama di Indonesia, hasil kolaborasi dengan ITS. Mobil ini dapat menempuh jarak hingga 270 kilometer.

Di bidang karbon, PLN NP telah berhasil memperdagangkan 311.957 ton CO2 dari total 1,6 juta ton karbon yang dimilikinya, yang merupakan jumlah terbanyak di Indonesia. Sejak pertama kali digelar pada 2016, NP Connect telah menjadi ajang penting untuk berbagi pengetahuan dan inovasi dalam industri kelistrikan.

Kini, acara ini bergabung dengan Hari Listrik Nasional ke-79 (HLN 79) dan PLN Locomotion dalam Electricity Connect 2024, yang akan menjadi ajang penting untuk mendorong transisi energi dan pencapaian Net Zero Emission di 2060 atau lebih cepat. (ony)