Kurator Nirwan Dewanto.(foto/nanang)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Sebuah pameran seni bergensi dengan skala nasional digelar di Surabaya. Artsubs menghadirkan sekitar 200-an karya dari 150 lebih seniman rupa Indonesia. Baik senior maupun yunior, dari Jawa, Bali dan Sulawesi dan menempati ruang pamer seluas 3.900 meter persegi di Pos Bloc.

Pos Bloc sendiri sebelumnya adalah Kantor Pos Besar Surabaya,  Sebuah bangunan dengan sejarah tinggi yang pernah menjadi tempat bersekolah Presiden RI pertama, Ir Soekarno di bangku Hoogere Burgerschool (HBS).

Lokasinya berada di Jalan Kebon Rojo, Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan Selatan sangatlah strategis. Berada di kawasan kota lama Surabaya, salah satunya dekat Jembatan Merah yang berkaitan dengan sejarah Hari Pahlawan peristiwa 10 November 1945.

Event ini menyajikan pemetaan seni rupa kontemporer Indonesia dalam berbagai fase terkini. Awalnya digagas oleh Direktur Utama (chief director) Artsubs 2024, Rambat. Dalam mewujudkan impian tersebut, rambat dibantu tim kerja yang berpengalaman dan berwawasan.

Yaitu Asmudjo J. Irianto sebagai art director dan Nirwan Dewanto sebagai kurator, Army sebagai event manager, Hermawan Desmanto sebagai spatial director dan Andi Rahmat sebagai visual director. Serta tiga Dewan Kehormatan.

Yakni Aris Utama, Karlina Supelli, dan Cahaya Mantovani. “Lukisan berkelas itu tidak ada duanya, berbeda dengan Lamborghini, banyak orang kaya yang memilikinya,” kata Kurator, Nirwan Dewanto, di Surabaya Sabtu (26/10/2024).

Patung Resi Bhisma gugur dengan ribuan anak panah menjadi daya tarik tersendiri di Artsubs. (foto/nanang)

Saat ini banyak orang kaya mempunyai banyak koleksi lukisan yang kemudian disumbangkan untuk dipamerkan di museum. Dan pameran ini juga menjadi ajang edukasi publik yang berkelanjutan. Pameran seni yang pertama kali digelar di Surabaya ini mengambil tema Ways of Dreaming. sebuah mimpi besar dari Surabaya untuk Indonesia.

Acara ini diharapkan bisa menjadi kenyataan, bukan hanya isapan jempol belaka. Serta menjadi momen berkelanjutan dan bukan sporadis. Ajang bergengsi ini dibuka pukul 16.30 di halaman Pos Bloc Surabaya oleh dua tokoh Surabaya Sunarjo, Sampoerna (kolektor dan pemilik Esa Art Center) dan Eri Cahyadi.

Patung perwujudan gugurnya Resi Bhisma dengan kondisi tubuh tertancap anak panah pada perang Bharata Yudha di Kurusetra sebagaimana yang diceritakan dalam kisah Mahabharata, menjadi ikon yang menarik dan menimbulkan decak kagum para pengunjung dalam pameran Artsubs. (nanang)