Surabaya, (pawartajatim.com) – Pelaku UMKM dituntut mampu menembus pasar global melalui platform digital. Hal ini penting dilakukan sebagai sarana promosi, meningkatkan omset, serta memperluas jangkauan pasar.
Salah satu langkah strategis untuk masuk ke pasar digital dengan memperbarui status di media sosial dan kanal e-commerce secara rutin. Miju Nusantara, sebuah bisnis UMKM yang bergerak di bidang minuman Korean Sparkling Water.
Hadir di pasaran sejak dua tahun lalu, kini semakin fokus mengembangkan pemasarannya melalui kanal digital tersebut. CEO Miju Nusantara, Eka Fuasaroh, mengatakan, langkah ini diambil untuk mempromosikan produk mereka lebih luas lagi.
Tujuannya agar Miju Nusantara mampu bersaing dengan produk asing. Dan membuktikan bahwa produk olahan UMKM bisa merebut pasar minuman. Baik di dalam negeri maupun luar negeri. “Produk UMKM kami memiliki potensi besar. Dengan menjaga kualitas dan harga yang bersaing, produk minuman kami harus bisa bersaing dengan produk sejenis lainnya,” kata Eka.
Selain fokus pada pemasaran digital, Miju Nusantara, yang dikenal dengan minuman Korean Sparkling Water-nya yang berkualitas, kini juga merambah pasar ritel modern untuk memperluas jangkauan dan mempermudah akses produk bagi konsumen.
Dengan mengedepankan cita rasa lokal dan bahan-bahan alami, Miju Nusantara telah masuk ke Transmart Rungkut Surabaya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik kepada konsumen.
Miju Nusantara sendiri memproduksi 12 varian rasa. Diantaranya Peach, Cherry, Wild Grape, Blueberry, Raspberry, Mango, Lychee, Bubblegum, Green Apple, Mix Berry, dan Rhum.
“Kami terus berinovasi dalam menciptakan minuman agar konsumen selalu merasakan sensasi rasa yang kami tawarkan. Inovasi ini juga kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar Korean Sparkling Water di seluruh Indonesia,” terang Eka Fuasaroh, saat peluncuran Miju Nusantara di Transmart Rungkut Surabaya, Jumat (20/9/2024).
Ia menjelaskan, produksi minuman Miju Nusantara mencapai 5.000 hingga 10.000 botol per hari dan didistribusikan ke beberapa daerah. Seperti Jakarta, Jawa Timur/Jatim, Jawa Tengah/Jateng, serta provinsi lainnya seperti Batam, Banjarmasin, Sulawesi, dan Balikpapan.
“Permintaan dari luar Jawa saat ini cukup tinggi, mencapai lebih dari 3.000 botol per hari. Sementara untuk wilayah Jakarta, Jatim, dan Jateng, permintaan berkisar antara 1.000 hingga 2.000 botol setiap kali pengiriman. Jika permintaan terus meningkat, kami tentu akan meningkatkan produksi,” jelas Eka, yang juga mantan Disc Jockey (DJ) era 2000-an.
Dalam strategi bisnisnya, Eka menjelaskan, pihaknya memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk serta masuk ke berbagai platform e-commerce lainnya. “Kami selalu mengikuti perkembangan zaman dalam menjalankan bisnis. Pemanfaatan media sosial sangat membantu dalam penjualan, dan hasilnya pun sangat memuaskan,” tambahnya.
Pasar terbesar untuk penjualan minuman Miju Nusantara saat ini masih dikuasai oleh luar Jawa, dengan persentase mencapai 60 persen. Sedangkan 40 persen lainnya berasal dari Jawa. Eka menargetkan agar Miju Nusantara dapat terus memperluas jaringannya di seluruh Indonesia sehingga omset penjualan dapat meningkat pesat setiap tahunnya.
Selain memperluas pemasaran, Eka juga terus melakukan inovasi dalam menciptakan varian rasa baru serta menargetkan pasar internasional. “Kami berharap produk minuman Miju Nusantara yang non-alkohol ini dapat menembus pasar luar negeri. Kami juga berharap dukungan dari pemerintah untuk mempromosikan produk UMKM agar bisa bersaing di kancah internasional,” ujarnya.
Selain memproduksi minuman, Miju Nusantara juga sukses mengembangkan produk makanan berbahan dasar kelapa muda bernama Degan Jelly Surabaya, yang memiliki tekstur lembut dan sangat diminati konsumen.
Produk Miju Nusantara yang non-alkohol diproduksi oleh pelaku UMKM Surabaya dan sudah memiliki sertifikasi halal. (ony)