Surabaya, (pawartajatim.com) – Ketika nikmatnya rasa bertaut keindahan, maka senyum pun mengembang di bibir pelanggan. Siapapun tahu, bahwa di Indonesia makanan dan masakan termasuk peninggalan budaya non benda, sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang Pemajuan Kebudayaan.
Memang keanekaragaman masakan Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, telah menghadirkan tradisi menghidangkan aneka macam menu masakan lezat kaya rempah-rempah. Ya,….. dibawah payung Nusantara, terhampar aneka ragam sajian masakan, jajanan, cemilan dan minuman yang semuanya mampu memanjakan mata dan lidah.
Dengan mengusung filosofi payung Nusantara mengembang, The Alana Hotel Surabaya menawarkan program Payung Rasa. Penawaran menu makan siang dengan sajian yang terdiri dari tahu campur Lamongan, bakso Malang, rujak cingur Surabaya, nasi Madura, seblak, martabak telur, es sundul angin, aneka bubur, aneka pastry, dan irisan buah segar.

Payung Rasa buka setiap hari Senin sampai Kamis mulai pukul 11.00 WIB sampai 14.00 WIB. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. Mulai dari Rp 30.000 per stall. Director of Sales The Alana Surabaya, Junaidi, menuturkan, di Payung Rasa bukan sekedar makan semata.
Tetapi ada dukungan untuk budaya lokal terutama seni lukis, yaitu melukis pada payung. “Dengan hanya membayar Rp 50.000, pengunjung dapat melukis diatas payung dan membawanya pulang sebagai kenang-kenangan,,” kata Director of Sales The Alana Surabaya, Junaidi, kepada pawartajatim.com, Kamis (19/9/2024).
Finalis Cak Surabaya 2024, Cak Reynaldi, yang hadir dalam pembukaan Payung Rasa mengungkapkan banyak makanan enak yang bisa dinikmati di sini. Sehingga dia merasa bangga bisa diundang hadir di tempat ini.
Sementara, rekannya Ning Jeihan yang juga Ning Surabaya 2024, menjelaskan bahwa ada keseruan yang dirasakan saat makan d The Alana Surabaya. (nanang)