Surabaya, (pawartajatim.com) – Ternyata arti kebersamaan dan keselarasan dalam tim dapur tak ada bedanya dengan sebuah tim orkestra. Setidaknya itulah yang dilakukan Danang Dwi Pradana, Chef Dafam Pacific Caesar Surabaya, kelahiran Pasuruan, 18 Desember 1995 Ini.
Dia merasa sangat tidak enak dan kehilangan saat ada anggota tim yang sudah dianggap cocok dalam formasinya keluar karena pindah kerja ke tempat lain. “Tim masak di dapur juga ada keselarasan dan harmonisasi antara personel, sehingga ada chemistry saat bekerja,” kata Chef Dafam Pacific Caesar Surabaya, Danang Dwi Pradana, kepada pawartajatim.com, di Surabaya Kamis (29/8/2024).
Chef Danang adalah salah satu lulusan Majapahit Academy jurusan perhotelan. Pilihan sekolah di sana, karena didasarkan pada kecintaannya pada dunia masak memasak. Sejak kecil ia rajin membantu ibunya yang juga hobi memasak.
Dia bersama ibunya tersebut kerap kali mencoba memasak menu yang ditemukan sesudah berkunjung ke depot atau restoran. Itulah awal Chef Danang bersentuhan dengan dunia kuliner. Setelah lulus sekolah tingkat atas pada 2014.
Danang mencoba usaha sendiri di bidang kuliner yaitu berjualan menu rice bowl yang dijual secara online, aktifitas Itu dilakukan sambil kuliah di Majapahit Academy. Kemudian bekerja di House Of Steak, dan kuliah di Majapahit Academy dipercepat menjadi dua tahun saja, seharusnya ditempuh dalam tiga tahun.
Lalu bekerja di Hotel Luminor, disana tidak sampai setahun, terus di Crown Victory Tulungagung. dan Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari selama dua tahun lamanya, dilanjutkan di 88 Embong Malang selama delapan bulan, dan terakhir di Dafam Pacific Caesar sekitar lima tahun atau bertahan sampai sekarang.
Chef Danang sangat menyukai masakan Indonesia, terutama gudeg. Sampai dia hafal betul kecenderungan cita rasa gudeg di Jawa. “Masakan di Jawa Timur rasanya cenderung gurih dan kuat, kalau di Jawa Tengah rasanya manis kuat, sementara di Jawa Barat itu gurih manis,” jelas pengantin baru ini.
Rendang daging sapi adalah masakan Nusantara khas Sumatera Barat yang cukup rumit pembuatannya. Selain karena waktu memasaknya lama, bumbu rempah yang digunakan cukup banyak, dan suhu pengapian harus pas.
Begitu juga dengan masakan berbahan dasar daging kambing yang dipadukan dengan bumbu dasar merah, bisa menjadi gulai, kare, tengkleng, dan tongseng. Hal itu jika bumbu dasar nya dikurangi atau ditambah dengan rempah atau bahan lain.

Masakan asing yang susah dibuat adalah masakan India, hal ini sama dengan Indonesia yang menggunakan bumbu rempah yang banyak. Sedangkan masakan luar negeri yang cukup gampang pengerjaannya adalah Chinese food dan Western food.
Chinese food lebih banyak mengandalkan bawang putih, dan bumbu botol yang sudah jadi, seperti minyak wijen, kecap ikan saus raja rasa, dan arak masak.Sedangkan Western food lebih banyak menggunakan saus dan pasta.
Tetapi penggunaan dan perpaduan antara saus dan bumbu pasta harus pas. Bagi Chef Danang, setiap chef mempunyai idealis tentang standar rasa sebuah menu, misalnya dua lebih menyukai rawon Pasuruan daripada rawon yang ada di Surabaya, tetapi dia tetap proporsional dan mengacu pakem yang ada, contoh setiap rawon harus hitam pekat dan menggunakan kluwek.
Ketika ditanya tentang apakah tangan setiap orang berbeda ? Chef usia muda ini dengan tegas menjawab “ya”. Jadi ketika ada beberapa chef bawahannya diminta membuat menu nasi goreng, dan diberikan bahan, alat, recipe, method dan ingredient yang sama, hasilnya bisa berbeda.
Namun dia tetap menekankan kepada anak buahnya bahwa rasa akhir dan penampilan harus sama sesuai standar. Saat Dafam Pacific Caesar, hotel tempatnya bekerja, mengadakan event Iftar Ramadhan, Chef Dhanang beberapa bulan sebelumnya sudah sibuk merencanakan.
Mulai dari menentukan tema dan market, hingga melakukan review tahun sebelumnya, mulai dari harga, macam makanan, komentar tamu, semuanya dipertimbangkan. “Pada Iftar Ramadhan tahun ini, kami juga menampilkan menu gohyong yang sedang viral, tetapi bahan dan taste sudah disesuaikan,” ungkap chef yang dikenal ramah ini.
Menurut Danang, ada yang istimewa dan unik dari Group Archipelago, dan ini berbeda dengan group lainnya, yaitu tema lifestyle yang kuat dan menonjol, jadi dia bisa belajar banyak standar cara menyajikan menu, terutama plating dan presentasi menu, style dan tema menu, kemudian program dan event yang ada.
Saat Artotel Group, tempat bernaung Dafam Pacific Caesar, menggelar Artotel Wanderlust, yang salah satu programnya adalah gempita, dengan menampilkan makanan Nusantara khas NTB seperti rembiga, ayam Taliwang ,salmon bongkot, dan lain lain selama 3 bulan.
Chef Danang bekerja keras dengan kesungguhan hati untuk mewujudkan program tersebut. Ada juga menu buatan chef Danang sendiri yaitu bebek Hitam, dan menu tersebut menjadi signature yang sudah tiga tahun berjalan ditampilkan di menu.
Hal yang menyenangkan yang terus diingat hingga sekarang oleh Chef Danang adalah peristiwa pada Tahun 2023, saat dia diminta melayani acara HUT keluarga Presiden RI ke lima, Megawati Soekarnoputri, yaitu ulang tahun menantunya, yang juga suami dari Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Pada acara yang digelar di Jakarta tersebut, Chef Danang diminta menyediakan menu masakan Madura, yaitu nasi campur lengkap dengan cumi hitam, empal goreng, paru goreng, dan peyek udang.
“Saya juga pernah diundang , diminta untuk melakukan food testing menu cepat saji seblak di Bandung tahun 2022,’ tambah penyuka makanan Nusantara ini. Sebagai manusia biasa, Chef Danang terkadang juga kedatangan mood yang tidak baik, jika hal tersebut datang, dia memilih untuk ngadem di tempat dingin, diam sejenak, sampai mood berubah baik kembali.
Sana seperti kebanyakan teman seprofesinya, impian terbesar Chef Danang adalah memiliki usaha sendiri di bidang kuliner. Dan dia sedang merencanakan jenis usaha kuliner yang akan dibuatnya tersebut. (nanang)











