Gresik, (pawartajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik sekarang memiliki fasilitas penanganan kanker, sehingga penderita tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar kota. Pemkab Gresik melalui RSUD Ibnu Sina terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Hal ini ditandai dengan diresmikannya Gedung Instalasi Pelayanan Kanker Terpadu (IPKT) di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah/RSUD Ibnu Sina. Peresmian ini menandai langkah maju dalam penyediaan fasilitas kesehatan khususnya bagi penderita kanker di Kabupaten Gresik dan sekitarnya.

Peresmian Gedung IPKT ini adalah wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. ”Kami berharap, dengan adanya fasilitas ini, penderita kanker tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk mendapatkan pelayanan yang memadai. Ini adalah langkah dalam mewujudkan Gresik sebagai kota yang sehat dan peduli terhadap kesehatan warganya,” kata Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, saat acara peresmian Gedung IPKT di komplek RSUD Ibnu Sina Gresik, Kamis (25/7).

Gus Yani panggilan akrab Bupati Gresik ini menjelaskan fasilitas IPKT ini merupakan hasil dari sinergi antara RSUD Ibnu Sina bersama Pemkab Gresik dengan Kementerian Kesehatan RI. Untuk diketahui, IPKT di RSUD Ibnu Sina ini merupakan satu dari dua kota di Pulau Jawa yang mendapatkan DAK dari Kementerian Kesehatan RI.

Yaitu, berupa alat radioterapi dengan nilai total Rp 50 miliar. Ini diawali dari inisiatif Dirut RSUD Ibnu Sina, pak Soni yang berkeinginan agar lahan kosong di sebelah barat rumah sakit bisa dimanfaatkan. Dengan begitu, maka RSUD Ibnu Sina dapat memberikan layanan lebih banyak kepada masyarakat.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kanan) sedang membubuhkan tanda tangan diatas prasasti peresmian gedung IPKT di RSUD Ibnu Sina. (foto/ist)

‘’Dari sini, kita tindak lanjuti dengan melakukan komunikasi dengan Pak Menteri Kesehatan, tentang apa saja yang kita butuhkan. Saya sampaikan urgensi dan strategisnya posisi RSUD Ibnu Sina dalam memberikan pelayanan penanganan kanker bagi masyarakat wilayah Pantura seperti Lamongan, Tuban dan Bojonegoro,” papar Gus Yani.

Bupati milenial ini menjelaskan, selain menyiapkan tenaga medis yang mumpuni saat ini RSUD Ibnu Sina juga tengah menjalin komunikasi terkait perijinan  dengan BPJS Kesehatan terkait MoU. Dengan begitu, nantinya fasilitas IPKT ini akan bisa melayani pasien UHC.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah, yang turut hadir dalam acara peresmian gedung ini. Dirinya mengatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak dasar bagi masyarakat Gresik.

Dengan adanya fasilitas kesehatan baru di RSUD Ibnu Sina ini, masyarakat tetap diharap membiasakan gaya hidup sehat. “Kesehatan adalah hak dasar setiap warga. Oleh karenanya, kami berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan menghadirkan instalasi yang terpadu dan berkualitas.

Namun, kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat,” pesan Wabup Gresik. IPKT di RSUD Ibnu Sina dirancang untuk memberikan pelayanan komprehensif mulai dari deteksi dini, diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi bagi pasien kanker.

Dengan dukungan peralatan medis canggih dan tenaga medis profesional, diharapkan instalasi ini dapat memberikan layanan terbaik dan meningkatkan harapan hidup pasien kanker bagi masyarakat Gresik dan sekitarnya.

Bupati Gresik bersama Wakil Bupati Hj. Aminatun Habibah dan Forkopimda sedang meninjau fasilitas yang berada di gedung IPKT. (foto/ist)

Sementara itu, Direktur RSUD Ibnu Sina Dr. Soni menambahkan penyakit kanker merupakan satu dari lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir telah terjadi perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi, dari yang dulunya penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.

Data BPJS yang dihimpun mulai tahun 2017-2022 menunjukkan, angka penyebab kematian di Indonesia sebanyak 87 persen diakibatkan akibat penyakit tidak menular. Seiring dengan itu, data kematian tahun 2023 di RSUD Ibnu Sina sebanyak 75,8 persen juga diakibatkan penyakit tidak menular.

Khusus untuk penyakit kanker, data tahun 2023 menunjukkan sebanyak 1.386 kasus tercatat masuk di RSUD Ibnu Sina. “Kasus ini rata-rata kita rujuk ke Surabaya, dan antrinya kurang lebih 6 bulan. Insha Allah tahun ini kita bisa meresmikan gedung IPKT ini, SDM kita sudah siap dan alat-alat juga sudah siap.

Perizinan akan kita selesaikan sehingga gedung ini bisa segera beroperasional penuh,” jelasnya. Sehingga pasien tidak usah menunggu lama mengingat sudah tersedia fasilitas pelayanan kanker di Gresik ini. (Adv/dra)