Kompaknya Emak-emak di Banyuwangi Nikmati Weekend dengan Donor Darah

Pasangan ibu dan anak di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi ikut aksi donor darah, Sabtu (20/7/2024). (Foto/udi)
Pasangan ibu dan anak di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi ikut aksi donor darah, Sabtu (20/7/2024). (Foto/udi)

Banyuwangi, (pawartajatim.com)– Komunitas emak-emak di Kabupaten Banyuwangi punya cara unik menikmati libur akhir pekan. Mereka mengisinya dengan aksi donor darah di Rumah Donor Rejoagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Sabtu (20/7/2024) siang.

Lebih dari 100 ibu-ibu kompak mendonorkan darahnya secara sukarela. Aksi ini bekerjasama dengan PMI Banyuwangi. Bukan kali pertama, kegiatan emak-emak ini sudah tembus lebih dari 20 kali. Kegiatannya rutin digelar 3 bulan sekali sejak tahun 2019. Para ibu ini dari kalangan beragam. Mulai ibu rumah tangga, petani, pedagang hingga guru.

Komunitas donor ibu-ibu ini terbentuk secara spontan. Awalnya, hanya sekitar 40 orang. Lambat laun jumlahnya bertambah. Kini, tembus hingga 150 orang. Dari jumlah ini, mayoritas adalah perempuan. Dari kaum laki-laki biasanya ikut lantaran diajak istrinya.

Daru sekian pendonor, ada pasangan ibu anak yang rutin menyumbangkan darahnya. Dialah Wuri Istiani dan putrinya, Agnes Anastasya. Wuri sudah 10 kali mendonorkan darah, sedangkan anaknya baru 7 kali. “ Awalnya sempat takut, setelah diajak teman dan mencoba ternyata rasanya enak di badan. Akhirnya rutin berdonor,” kata Wuri.

Sebelum donor, ibu muda ini kerap mengeluh pusing. Begitu rajin donor, keluhan sakitnya menghilang. Pengalaman itu akhirnya ditularkan ke putrinya yang duduk di bangku kuliah. “ Anak saya kemudian saya bujuk ikut. Ternyata, juga merasakan lebih sehat,” ujar warga Desa Rejoagung ini.

Selain berdonor, para ibu memanfaatkan momen itu untuk reuni sesama teman. Apalagi, usai donor, panitia menyiapkan bakso gratis. Ada juga doorprize dan bingkisan dari PMI. “ Dari awal komunitas donor ini didominasi ibu-ibu. Jumlahnya terus bertambah hingga 130 kantong sekali donor,” kata perintis sekaligus pemilik Rumah Donor Rejoagung, dr. Khusnul Imama.

Para ibu banyak yang tertarik donor karena manfaat kesehatan. Misalnya, mereka yang kerap merasa capek dan pusing, ketika donor keluhannya menghilang. Mereka merasa lebih sehat, segar. Fenomena ini yang akhirnya terpromosikan sesama ibu-ibu. “ Satu ibu bisa membawa lima pendonor baru. Sebab, manfaatnya cukup bagus,” tegasnya. (udi)