
Banyuwangi, (pawartajatim.com)- Cara beda dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Darul Ulum, Kecamatan Muncar, Banyuwangi jelang ajaran baru. Para siswa baru diajak membasuh kaki orang tua (ortu) sebelum masuk kelas, Sabtu (20/7/2024) pagi. Kegiatan ini mengakhiri masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Sebanyak 650 wali murid duduk rapi di halaman sekolah. Masing-masing siswa duduk di sampingnya. Diiringi doa, setiap siswa diajak mengenang perjuangan orang tua membesarkan anak. Kegiatan diakhiri dengan membasuh kaki ortu masing-masing. Hjhnujan tangis pecah. Wali murid dan siswa kompak mencucurkan air mata.
Basuh kaki ortu menjadi ritual pertama kali di sekolah ini. Tujuannya, memberikan pendidikan ke siswa agar memiliki akhlak yang baik. Seperti hormat dengan guru, orang tua dan cinta dengan lingkungan, termasuk menyayangi adik-adik kelasnya. ” Dengan prosesi basuh kaki, harapannya ada perubahan sikap pada siswa. Mereka lebih beradab, taat dengan orang tua, serta bisa mandiri,” kata Kepala SMKN Darul Ulum Muncar, Dr. Umar Said.
Prosesi ini juga menjadi titik balik ikatan emosi antara siswa dengan orang tua. Sehingga, para siswa memiliki rasa hormat kepada orang tua dan guru. Basuh kaki sudah menjadi prosesi langka, mulai banyak dilupakan. Padahal, makna dan manfaatnya sangat bagus bagi anak-anak. ” Ini bagian pendidikan karakter siswa, sekaligus prosesi penyerahan siswa dari orang tua ke pihak sekolah,” tegas Kasek yang dikenal inovatif ini.
Kegiatan ini disambut haru wali murid. Mereka mendukung kegiatan ini menjadi tradisi rutin. Sebab, manfaatnya sangat besar bagi anak-anak. ” Kegiatan ini sangat bagus untuk anak. Mereka akan sadar pentingnya hormat dan menghargai jasa orang tua,” kata Tri Suciati, salah satu wali murid.
Para siswa yang lolos SMKN Darul Ulum tahun ini sebanyak 648 orang. Mereka terbagi dalam 7 jurusan. Masing-masing Desain Komunikasi Visual, Teknik Komunikasi Jaringan, Agribinis Pengolahan Hasil Perikanan, Teknik Penangkapan Ikan, Tata busana, Akutansi dan Teknik Otomotif. Sekolah di tenggara kota Banyuwangi ini masuk dalam SMK unggulan. Setiap tahunnya lebih dari 1300 siswa berebut untuk mendaftar. (udi)