Siapkan Personel Siaga Bencana, BPBD se-Jatim Kumpul di Banyuwangi

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengecek peralatan BPDB Banyuwangi dalam apel gelar peralatan di Pantai Boom, Banyuwangi, Minggu (13/7/2024). (Foto/udi)
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengecek peralatan BPDB Banyuwangi dalam apel gelar peralatan di Pantai Boom, Banyuwangi, Minggu (13/7/2024). (Foto/udi)

Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Menyiapkan personel tangguh siaga bencana, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jawa Timur (Jatim) menggelar sarasehan di Banyuwangi, Minggu (14/7/2024). Kegiatan dibuka Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Kesiapan SDM dan logistik ini menjadi sarana penting penanggulangan bencana. Terutama di daerah. Apalagi, tahun 2023 wilayah Jatim sempat masuk dalam lima besar bencana nasional.  Mulai bencana hidrometrologi, vulkanologi dan kebakaran. “ Kesiapan SDM dan logistik di daerah memiliki peran 70 persen keberhasilan penanggulangan bencana. Jadi, BPBD harus selalu siaga.” kata Letjen TNI Suharyanto.

Saat ini, Jatim masuk dalam rawan bencana kekeringan. Sejumlah kabupaten sudah tidak diguyur hujan selama 45 hari terakhir. Selain kekeringan, bencana kebakaran juga rawan terjadi. “ Ini pentingnya kesiapsiagaan SDM dan logistik. Kerjasama Pemprov dan Pemkab akan memudahkan penanganan bencana,” tegasnya.  Jenderal bintang tiga itu.

Pihaknya berharap, ketika terjadi bencana BPBD daerah bisa menangani minimal 72 jam atau tiga hari. Selanjutnya, BNPD akan turun memberikan bantuan. Saat ini, BNPB terus melakukan perbaruan peralatan bencana. Jenisnya disesuaikan dengan perkembangan bencana di Indonesia. “ Minimal 42 jam, BPBD bisa menangani bencana. Jika itu terlaksana, penanganan bencana bisa cepat,” tutup Jenderal Bintang tiga ini.

Tak sekadar berkumpul, BPBD se-Jatim menggelar demo peralatan masing-masing. Mereka juga menggelar lomba kemampuan penanggulangan bencana. Mulai pendirian tenda hingga pertolongan bencana di perairan. BNPB juga memberikan bantuan operasional ke sejumlah BPBD di Jatim senilai Rp 200 juta. “ Bantuan dari BNPB akan kami gunakan untuk operasional. Misalnya uang saku personel ketika melakukan penanggulangan bencana,”kata Pelaksana tugas Kepala BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto. (udi)