Jakarta, (pawartajatim.com) – Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menggelar edukasi tentang perdagangan berjangka komoditi kepada media, Selasa (4/6). Kegiatan yang dilakukan secara virtual ini, menampilkan tiga pembicara.
Diantaranya, Head of Academy, Anang Wicaksono, Board Member ICDX Group, Fajar Wibhiyadi dan Head of Corporate Communications ICDX Group, Giri Hatmoko, dan diikuti oleh media-media yang berbasis di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kegiatan ini, ketiga pemateri dari ICDX ini menyampaikan materi tentang pengenalan perdagangan berjangka komoditi, serta mekanisme transaksi di bursa. Giri Hatmoko, mengatakan, kegiatan literasi tentang perdagangan berjangka komoditi kepada media daerah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke 15 ICDX.
Salah satu agenda kegiatan kami dalam rangka ulang tahun ini adalah dengan menjalankan ‘Bulan Literasi ICDX” kepada masyarakat, yang tujuannya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perdagangan berjangka komoditi’.
Ia menambahkan, dengan adanya literasi kepada media daerah ini, harapan kami para jurnalis dari media-media di daerah dapat mendapatkan pemahaman yang baik tentang industri Perdagangan Berjangka Komoditi, sehingga dapat menyampaikan informasi yang positif kepada masyarakat.
‘’Upaya kami merangkul media dari daerah ini adalah dalam upaya menyebarkan informasi positif lebih luas. Hal ini karena masyarakat yang melakukan transaksi di ICDX tidak hanya di Jakarta, tapi juga tersebar hampir diseluruh Indonesia,” tambah Fajar Wibhiyadi.
Upaya ICDX menyampaikan informasi positif terkait perdagangan berjangka komoditi kepada jaringan media daerah ini telah berjalan secara kontinyu dalam satu tahun terakhir. Beberapa media dari berbagai kota besar telah tergabung dalam jejaring media ICDX, terdiri dari Medan, Padang, Pangkalpinang, Jambi, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, Balikpapan dan Manado.
Dia menambahkan industri perdagangan berjangka komoditi memiliki potensi besar untuk berkembang. Disisi lain, masih terdapat masyarakat yang menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan investasi di perdagangan berjangka komoditi.
Untuk itu, peran media menjadi besar dalam menyampaikan informasi positif tentang perdagangan berjangka komoditi kepada masyarakat. “Sebagai Langkah kolaborasi dalam mengembangkan perdagangan berjangka komoditi ini, kami menempatkan media bukan hanya sebagai media untuk menyampaikan informasi, tapi media telah kami tempatkan sebagai salah satu pemangku kepentingan (Stakeholder) utama dalam industri ini,” ungkapnya. (bw)