
Banyuwangi (pawartajatim.com) – Desa Wisata Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi lolos 50 besar nominator Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Lolosnya desa di barat Kota Banyuwangi ini seiring pelestarian budaya Osing yang kian masif. Selain budaya, wisata alamnya juga memikat.
Terpilihnya Desa Wisata Adat Kemiren setelah melalui seleksi ketat. Pertama kali, mengikuti seleksi ADWI tahun 2021. Namun, belum beruntung. Gagal ke tahap berikutnya. Padahal, sempat masuk nominasi 100 besar.
Tak patah semangat. Warga Kemiren kembali mengikuti ajang yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini. “ Tahun ini, kami mengunggulkan kekayaan budaya masyarakat. Ada suku Osing yang masih memegang erat adat istiadat. Ada beberapa yang bisa dipertontonkan,” kata Wakil Ketua Pokdarwis Kencana, Desa Kemiren, Muhammad Nanda Alhakim Akbar, Selasa (28/5/2024).
Kegiatan budaya masyarakat Kemiren yang menjadi atraksi wisata antara lain pertunjukan Barong ider bumi, tradisi mepe Kasur dan perayaan tumpeng sewu. Masyarakat Kemiren juga memiliki busana dan rumah adat yang masih lestari. Busana adat suku Osing identik dengan nuansa hitam. Rumah adat suku Osing memiliki tiga desain, yakni balung, baresan, dan crocogan. Bahannya murni dari kayu.
Begitu lolos 50 besar, Desa Kemiren Bersiap menyambut tim ADWI. Beberapa yang akan ditonjolkan adalah berbagai potensi dan atraksi wisata budaya khas suku Osing. Selama ini, budaya Osing di Kemiren menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Mulai tradisi, bahasa hingga budayanya.
Ajang ADWI 2024 diikuti sedikitnya 6.016 desa wisata se-Indonesia. Selain Desa Kemiren, ada tiga desa wisata di Jatim yang lolos 50 besar. Sebelumnya, tahun 2021, Desa Wisata Tamansari, Kecamatan Licin lolos sebagai juara 1 ADWI kategori digital. (udi)