Surabaya, (pawartajatim.com) – Setelah tiga tahun tak bertemu, akhirnya alumni Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (Mafia) Untag Surabaya angkatan 1984 digelar di Café Juglo Kamis (23/5). Sedikitnya, ada 30 alumni yang menghadiri acara temu kangen itu.

Terakhir, temu kangen diselenggarakan di rumah Yulianti, di Tulungagung pada 30 Oktober 2021 lalu. Ada rasa kangen menggelayuti alumni yang sebagian besar sudah menjadi kakek nenek, mbahkung dan yangti ini.

Sebagian alumnus wanita Mafia 84. (foto/ist)
Sebagian alumnus lelaki Mafia 84. (foto/ist)

‘’Alhamdulillah, kita bisa ketemu lagi Mas Bambang. Yang penting sehat,’’ kata Thoyib. Ungkapan Bang Thoyib, ini bila dicermati sangat dalam artinya. Bayangkan, sudah sekian puluh tahun mbahkung dan yangti ini meninggalkan kampus yang penuh sejarah di Kawasan Semolowaru Surabaya ini.

‘’Saiki, awak dewe wis podo tuwo-tuwo,’’ tambah Thoyib. Terlihat para alumni bercengkerama mengenang masa lalu saat menjadi mahasiswa untag dulu. Saat itu, mereka masih muda belia dan gagah perkasa.

Bang Thoyib (kiri) dan Cak Bambang (kanan). (foto/bw)
Saat santai bersama. (foto/ist)

Lihat saja, setelah mereka lulus kuliah 1989 dan bertemu lagi pada 2024 wajah mereka sudah tidak muda lagi. Karena itulah, ucapan yang penting sehat, sangat dalam artinya. ‘’Teman-teman sekalian, alhamdulillah kita bisa bertemu Kembali,’’ kata Ketua Alumni Mafia 84, yang akrab dipanggil Moko ini.

Menurut Moko, pertemuan ini hasil inisiatif kita bersama saat ngobrol ngalor ngidul di WAG Mafia. Memang tidak semua alumni bisa hadir di café ini. Namun, dengan kehadiran sekitar 30 alumni ini bisa mewakili temu kangen ini.

Saat alumni Mafia 84 makan siang bersama. (foto/ist)
Ketua alumni Mafia 84 Untag Surabaya, Moko (kanan). (foto/ist)

‘’Selanjutnya, kita bertemu di rumah Merry. Sampai ketemu lagi di Kediri tiga bulan mendatang,’’ kata Moko, mengakhiri sambutannya. Acara temu kangen ini diakhiri dengan foto bersama seluruh alumni yang hadir. (bambang wiliarto)