Surabaya, (pawartajatim.com) – Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Java Paragon Hotel & Residences Surabaya menggelar event menyeduh kopi bareng Insan Down Syndrome. Kegiatan mulia tersebut, dilakukan bersama Komunitas Kopi Jatim, disini anak-anak Down Syndrome belajar membuat kopi secara manual.

General Manager Java Paragon Hotel & Residences Surabaya, Erly Rizka, mengatakan, event ini sebagai bentuk dukungan terhadap anak-anak Down Syndrome untuk menambah kemampuan dan kecakapan mereka di bidang pembuatan minuman kopi.

General Manager perempuan ini percaya bahwa setiap insan memiliki kemampuan yang luar biasa.Tidak terkecuali penyandang Down Syndrome. Maka dari itu, di hari spesial ini, kita mengajak mereka untuk menambah skill merekanya dengan membuat  minuman kopi.

“Ternyata mereka bisa lho membuat kopi. Siapa tahu ini bisa jadi bekal mereka untuk membuka kedai kopi atau coffee shop,” kata General Manager Java Paragon Hotel & Residences Surabaya, Erly Rizka, kepada Pawarta Jatim, Kamis (21/3/2024)

Sebanyak 20 anak Down Syndrome dari Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS)  tampak sangat antusias saat belajar menyeduh kopi. Salah satunya adalah Triyana Prasetyo Mulya.

“Tadi saya bikin kopi bareng temen-temen. Cara buatnya gampang. Seneng banget bisa ikut ini. Nanti saya mau buka usaha cafe,” jelas Triyana Prasetyo Mulya salah satu peserta Nyeduh Kopi Bareng Insan Down Syndrome.

Tidak hanya Triyana, peserta lainnya Putri Primadani Mooduto juga mengaku senang saat mengikuti pelatihan ini. “Hari ini seru soalnya bikin kopi, tidak susah buatnya. Nanti mau buatin ibu kopi kalau di rumah,” terang Putri dengan antusias.

Suasana pelatihan buat kopi. (foto/red)

Orang tua dari anak-anak Down Syndrome mengaku senang dengan adanya pelatihan ini. salah satunya adalah Endah Sugiarti. Alhamdulillah, akhirnya anak-anak bisa belajar membuat kopi hari ini. ini adalah salah satu impian mereka.

Mereka bisa belajar langsung bagaimana cara membuat kopi yang benar, selama ini, anak-anak pernah belajar melukis, silat, bermain angklung, dan fashion show. “Kalau membuat kopi ini baru pertama kali,” jelas Endah Sugiarti dengan bangga.

Endah Sugiarti berharap anak-anak Down Syndrome kedepannya bisa manfaatkan pelatihan ini. Harapan mereka sederhana, anak-anak kedepan bisa unjuk kebolehan minimal untuk menyuguhkan kopi di dalam keluarga sendiri.

“Kami bersyukur bila anak-anak punya usaha sendiri meskipun harus ada yang mendampingi,” tambahnya. Sementara itu, ketua komunitas Kopi Jatim Dirganto mengatakan kegiatan ini cukup menantang bagi anggota Komunitas Kopi Jatim.

“Asik acaranya. Ini adalah pertama kali kami mengajari anak-anak Down Syndrome membuat kopi. Sebelumnya kami pernah membuat acara serupa dengan temen-temen tunawicara dan tunarungu,” ucap Om Gantok sapaan akrab Dirganto.

Selain itu, Gantok ingin banyak orang memahami secara benar tentang kopi. Kegiatan ini bisa jadi motivasi bagi semua orang untuk belajar tentang membuat kopi dan cara menikmati kopi dengan benar. Disini diberikan tutorial cara membuat kopi yang simple, yang penting bisa cara membuatnya dan menikmati kopi tanpa gula.

Selain itu, Erly Rizka berharap pelatihan ini mampu jadi bekal untuk anak-anak Down Syndrome untuk lebih mandiri. Perlu diketahui bahwa Hari Down Syndrome Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret.

Sebuah perayaan yang mengangkat kesadaran untuk mendukung, menginspirasi, dan menyemangati anak-anak dengan Down Syndrome. (nanang)