Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Menjelang pemilu, media sosial (medsos) dan konten bernuansa hoaks makin menjamur. Sedikitnya 117 akun medsos dan konten politik ditertibkan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sepanjang 2023.
Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring makin dekatnya pemilu. Seratusan akun medsos ini terpaksa di-take down lantaran memicu unsur berita bohong. Sehingga, cukup berbahaya bagi penyimpangan informasi di masyarakat.
“Kami buat Satgas Anti Hoaks. Sesuai visi Kominfo menciptakan Pemilu Damai 2024. Kita sudah take down akun medsos dan konten yang memuat hoaks politik,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, usai meresmikan pemancar digital TVRI di Desa Alas Malang, Banyuwangi, Jumat (17/11/2023).
Satgas Anti Hoaks yang dibentuk Kominfo bertugas melakukan patrol siber selama 24 jam penuh. Targetnya, mengawasi penyebaran berita bohong didunia maya. “Selain kita take down, ada juga yang kita lanjutkan ke ranah hukum. Hanya saja, banyak yang masuk delik aduan,” jelasnya.
Ketika masuk delik aduan, pihaknya tidak bisa melanjutkan ke ranah hukum ketika tidak ada pihak yang melapor. Sebab, syarat delik aduan adalah adanya pelaporan ke Kepolisian. “Jadi, kalua tidak ada yang lapor dan merasa dirugikan dengan hoaks, kita hanya take down saja. Tak sampai ke ranah hukum,” tegasnya.
Dari sekian akun medsos yang menyebar hoaks, menurut Budi, menimpa seluruh kandidat capres. Karena itu, pihaknya tidka tebang pilih dalam melakukan patrol siber. “Kalau yang bisa lanjut ke ranah hukum, kita serahkan ke Kepoliian,” tutupnya.
Ketua umum ormas Projo ini meminta masyarakat bijak dalam melihat informasi yang bertebaran di akun medsos atau konten politik. Apalagi, memasuki tahun politik. Sehingga, tidak terjebak dalam jebakan berita bohong. (udi)