Dukung Penyelamatan Laut, PNM Tanam Terumbu Karang di Banyuwangi

Aksi konservasi terumbu karang yang dilakukan PNM di pesisir Bangsring Under Water, Banyuwangi, Kamis (9/11/2023). (foto/ist)
Aksi konservasi terumbu karang yang dilakukan PNM di pesisir Bangsring Under Water, Banyuwangi, Kamis (9/11/2023). (foto/ist)

Banyuwangi (pawartajatim.com)- Aksi penyelamatan ekosistem laut dengan menanam terumbu karang dilakukan jajaran PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di perairan Bangsring Under Water, Banyuwangi. Kegiatan ini  sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Konservasi terumbu karang ini bukan tanpa alasan. Data dari Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sekitar sepertiga atau 33,82 persen terumbu karang di perairan Indonesia kondisinya kurang baik, bahkan mengalami kerusakan.  Padahal terumbu karang adalah area  keanekaragaman tertinggi di bumi, terlebih lagi Indonesia. Karena itu, perlindungannya sangat mendesak.

“Kehadiran PNM di tengah-tengah masyarakat juga tidak berhenti pada stakeholders kita saja, tetapi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya,” kata  Kepala Divisi TJSL PNM Mira Damayanti disela penanaman terumbu karang di Bangsring Under Water Banyuwangi, Kamis (9/11/2023) dini hari.

Dipilihnya kawasan Wisata Bangsring Under Water sebagai lokasi penanaman terumbu karang juga memiliki alasan kuat. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Banyuwangi. Hampir setiap hari   menjadi pilihan wisatawan. Terumbu karang yang dimiliki perairan ini juga menjadi salah satu daya tarik. Harapannya,  revitalisasi yang dilakukan PNM ini dapat memberikan multi dampak bagi lingkungan dan warga sekitar.

Pihaknya juga berkomitmen terus memerdayakan masyarakat. Dan, berjalan dengan tiga pilar, masing-masing ekonomi, sosial dan lingkungan. Khusus konservasi terumbu karang ini bagian dari mewujudkan  Tujuan Pembangan Berkelanjutan (TPB) kosistem lautan dan penanganan perubahan iklim.

“ Tentunya, kami akan terus memonitor agar upaya ini tidak berhenti pada penanaman saja, tetapi sampai  pertumbuhan hingga revitalisasi terumbu karang ini betul-betul nyata,” tutup Mira. (udi)