Surabaya, (pawartajatim.com) – Kemajuan teknologi menjadikan tatanan baru dalam berbagai sektor. Tak terkecuali di sektor yang lebih kearah administrasi dan pelayanan. Sistem digitalisasi mulai dikembangkan secara menyeluruh dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh di Indonesia.
Hal itu seperti yang dicanangkan oleh Menteri Agama (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas. Sehingga, pelayanan kepada masyarakat akan semakin prima. Saat ini, ada dua program digitalisasi yang tengah digalakkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Yakni, Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) dan Siskopatuh (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus). Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Timur/Jatim, Dr Husnul Maram MHI diwakili Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kabid PHU) Dr H Abdul Haris MPdl, mengatakan, program Siskohat dan Siskopatuh merupakan program digitalisasi unggulan Kemenag.
Bahkan di Jatim, kata Haris, program tersebut sangat besar dirasakan manfaatnya. Terutama dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya calon jamaah haji dan umrah.
Menurut Haris, Siskohat merupakan sistem aplikasi untuk mengelola seluruh data para calon jamaah haji, yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi. Dan, sistem itu tentunya terintegrasi secara terpadu mulai dari tingkat kabupaten/kota, propinsi, Embarkasi/Debarkasi hingga Arab Saudi.
“Semua dapat dipantau secara langsung, karena terintegrasi dengan Siskohat Kemenag,” kata pria asli Bungah Gresik ini. Dalam Siskohat, lanjut Haris, terdapat profil para jamaah haji. Mulai nama, alamat, usia, catatan kesehatan dan lainnya. Begitu juga penentuan kuota jamaah haji yang akan diberangkatkan.
“Misalkan Indonesia dapat kuota haji 221.000 atau tambahan 20.000, nah disitu dapat dilihat siapa saja yang layak untuk berangkat. Dan ini program luar biasa,” tambah Haris. Dalam program Siskohat juga ada kartu haji, yang terdapat barcode di dalamnya. Barcode tersebut dapat diakses secara langsung dengan cara di scan.
Dengan begitu akan muncul nama jamaah, kloter, sektor hingga hotel tempat menginap. “Jamaah tahun 2023 keatas akan mudah dilacak jika hilang. Jadi, ketika di scan barcode tersebut akan muncul identitas jamaah. Mulai nama, dari kloter berapa, hotelnya dimana dan sebagainya,” papar pria yang selalu murah senyum ini.
Siskohat kini sebagai pengendali Kemenag dalam pelayanan haji. “Misalkan ada pergeseran juga akan terlihat. Begitu juga kalau ada tanda merah maka bisa segera dilakukan klarifikasi. Jadi selain membantu juga mengamankan,” kata Haris.
Selain Siskohat, Kemenag juga mengeluarkan Siskopatuh (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus). Yaitu, sistem pengelolaan data dan informasi penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah dan haji khusus.
Dalam Siskopatuh, kata Haris, juga terdapat profil jamaah yang akan berangkat umrah dan haji khusus. Disitu juga ada profiling jamaah yang mau umrah, daftar umrah, ikut travel apa, berapa besaran biayanya, program berapa hari, termasuk pelayanan seperti apa.
‘’Jadi untuk travel-travel yang memiliki izin punya akses untuk masuk ke Siskopatuh. Ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para jamaah umroh maupun haji khusus,” ujar Haris.
Meski demikian, Siskohat dan Siskopatuh terintegrasi juga dengan aplikasi induk Kemenag, yang disebut PUSAKA (Pusat Studi, Advokasi, dan Dokumentasi Masyarakat Adat). Aplikasi tersebut diluncurkan oleh Kemenag RI pada tahun 2022, dengan menghadirkan berbagai fitur layanan Kemenag.
Karena, aplikasi serbaguna itu melayani kepentingan umat berbagai agama di Indonesia. “PUSAKA memuat seluruh aspek Kemenag, mulai info pendidikan, tentang 6 agama, pendaftaran haji atau umrah, bimbingan manasik haji dan umrah, bea siswa dan sebagainya. Karena ini induk aplikasi Kemenag,” tandas Haris.
Sedangkan aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat, lanjut Haris, Kemenag telah mengeluarkan beberapa aplikasi digital. Diantaranya, Umrah Cerdas. Umrah Cerdas dapat diakses melalui playstore.
“Jamaah atau masyarakat bisa melihat mana travel-travel yang memiliki ijin, dan ijin itu masih berlaku atau tidak,” urainya. Selain itu, juga terdapat aplikasi Haji Pintar. Aplikasi ini juga bisa di download dan diakses melalui playstore.
Sehingga, masyarakat dapat melakukan pendaftaran haji, pembatalan haji hingga pelunasan haji. “Dengan digitalisasi ini sangat terbantu, baik itu kami sebagai pelaksana maupun masyarakat sebagai jamaah,” tegas Haris.
Namun, Haris berharap, para calon jamaah haji Jatim yang belum waktunya pemberangkatan agar tidak melakukan upaya-upaya yang melanggar hukum. Diantaranya, mengganti atau memalsukan identitas orang yang sudah meninggal, atau melakukan pendekatan kepada pihak-pihak terkait untuk mempercepat pemberangkatan.
Sedangkan untuk calon jamaah umrah, Haris memberikan 5 tips pasti umroh. Pertama Pastikan travelnya, punya izin atau tidak. Kedua, pastikan tiketnya. Tiketnya dari maskapai apa. Ketiga, pastikan keberangkatannya.
Kemudian juga pastikan paketnya. Bentuk paket pelayanannya seperti apa. Hotelnya bagaimana dan cateringnya seperti apa. Terakhir, pastikan visa-nya. (dra)