Gresik, (pawartajatim.com) – Kegiatan syukuran atau sedekah bumi di Dusun Bendil Kepatihan Kec. Menganti Gresik berlangsung meriah. Meski sebelumnya  sempat ditentang oleh sebagian warga, tasyakuran atau sedekah bumi ini berjalan lancar. Acara rutin yang digelar ini diawali sejak tahun 2013.

Salah satu tokoh masyarakat Dusun Bendil, Eko Nyoman Hermanto, mengatakan, bahwa acara tasyakuran di Dusun Bendil, Kepatihan, digelar secara rutin setiap tahun. Bahkan, sedekah bumi ini sudah kali ketujuh dalam digelar bersama warga.

“Kegiatan sedekah bumi ini sudah berjalan tujuh kali pak, hanya pas masa pandemi kemarin tidak dilaksanakan,” kata Herman, panggilan akrab tokoh masyarakat ini di Gresik Minggu (22/10).

Mantan Ketua RW 06 Kepatihan ini menambahkan  bahwa sedekah bumi merupakan adat dan budaya warga sekitar. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dan juga sebagai ajang silaturahim dan menjalin kerukunan antar warga. Pria yang suka batu Akik ini  menyebut  jika melestarikan budaya bangsa adalah hak warga negara. Bahkan,  hal itu juga dilindungi oleh undang-undang.

“Pada acara sedekah bumi tahun 2022 lalu justru Pak RW yang memimpin doa,” tutur Herman.  Kali ini, meskipun sempat mendapat pertentangan oleh sebagian warga, dia mengaku, tidak mempermasalahkan.

Sehingga, acara tasyakuran itu pun tetap digelar bersama warga lain yang cinta akan budaya bangsa. “Sebenarnya rencananya semula acara akan dilaksanakan  di depan   gapura makam. Dan tahun kemarin berjalan lancar, tapi kenapa sekarang ada sebagian orang yang menghambat.

Pihaknya ingin nguri-uri (melestarikan) adat budaya agar anak cucu tidak melupakan sejarah. Meski tak semeriah tahun sebelumnya, Herman mengaku sangat bersyukur kegiatan budaya warga tetap dilakukan.

“Kami berharap tidak terjadi pecah belah diantara warga. Kita menghormati, tidak datang tidak apa-apa, tapi warga jangan terprovokasi oleh segelintir oknum,” papar Herman, didampingi Mataji, tokoh masyarakat setempat.

Kegiatan syukuran ditutup dengan pembacaan doa, yang dipimpin oleh Ir Sugeng. Warga yang hadir tampak sumringah dan guyub. (dra)