Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Cuaca membaik membuat polemik sandarnya kapal ikan di Banyuwangi berakhir. Kapal ikan yang selama ini bongkar di Pelabuhan Tanjungwangi, akhirnya kembali ke Pelabuhan Perikanan Masami, Selasa (3/10/2023) siang. Pelabuhan milik swasta ini dinilai aman untuk bersandar.
Setelah vakum berbulan-bulan, pendaratan perdana ini berlangsung lancar. Kapal ikan Andalan Utama berkapasitas 150 gros ton sandar dengan lancar. Cuacanya sangat bersahabat. Tak butuh waktu lama untuk bersandar.
“Cuaca sudah bersahabat. Ini juga didukung tim pengelola Pelabuhan Masami yang baik. Sehingga, kapal ikan bisa kembali sandar di pelabuhan ini,” kata Syahbandar Pelabuhan Perikanan Masami, Andika.
Sandarnya kapal ikan ke Pelabuhan Masami ini tetap mengacu pada kondisi cuaca. Termasuk, mengikuti izin pangkalan yang dimiliki kapal ikan. “Kami akan terus pantau kondisi cuaca bersama BMKG. Kalau memang aman di Pelabuhan Masami dan izinnya disini, kami arahkan kapal kesini,” tegasnya.
Kembali sandar di Pelabuhan Masami membuat nahkoda kapal sumringah. Sebab, dermaga pelabuhan ini sangat standar bagi kapal ikan. Lalu, tidak terganggu dengan kapal barang. Kondisi ini berbeda dengan Pelabuhan Tanjungwangi yang harus bergantian dengan kapal barang.
“Kalau sandar di Pelabuhan Masami, proses bongkarnya bisa lebih cepat. Kita tidak terganggu kapal barang. Semoga, cuaca terus bersahabat,” kata Akrom, nahkoda kapal. Kembalinya kapal ikan ke Pelabuhan Masami diharapkan bisa terus berlanjut. Sebab, secara teknis pelabuhan ini diperuntukkan kapal ikan. Sehingga, lebih aman dan nyaman.
“Selama ini, cuaca yang diisukan kurang bagus untuk sandar. Kita lihat, kapal bisa sandar normal. Harapannya, kapal ikan akan terus bersandar di sini,” kata pengelola Pelabuhan Perikanan Masami, Rudi Steven.
Bongkarnya kapal ikan ke Pelabuhan Masami juga menguntungkan. Sebab, program penangkapan ikan terukur bisa terjaga. Lalu, petugas pendataan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bisa fokus pada satu tempat.
“Jadi, ini sebenarnya membawa hal positif bagi semua pihak, terutama pengelola kapal. Sebab, biayaya akan lebih sedikit dengan bongkar muat yang cepat dan tepat,” tegasnya. Polemik kapal ikan yang berlabuh di Banyuwangi mulai muncul sejak empat bulan terakhir.
Kapal ikan yang semestinya sandar di pelabuhan perikanan justru antre di Pelabuhan Tanjungwangi yang berstatus kapal barang. (udi)