Surabaya, (pawartajatim.com) – Hari Batik 2023 di Movenpick. Batik Indonesia adalah karya asli Bangsa Indonesia yang keberadaanya sudah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO, yaitu lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengurusi hal-hal terkait budaya.
Pada peringatan Hari Batik 2023, Movenpick menggelar Karnaval Batik Nusantara. Hotel group Accor yang terletak di Jl. Ahmad Yani ini berkolaborasi dengan SMK Negeri 12 Surabaya. Begitu memasuki Lobby Mövenpick Hotel Surabaya City, pandangan mata pasti langsung tertuju pada pemandangan yang tidak seperti biasanya.
Yaitu, adanya kain batik karya murid-murid SMK Negeri 12 Surabaya setinggi tap lobby yang terbentang dan terpampang megah. Kain batik yang di pamerkan pun semuanya bernuansa motif Surabaya dan Jawa Timur-an. Salah satu nya adalah kain bermotif Jelajah Surabaya.
Karya murid SMKN 12 yang satu ini sangat unik. Karena begitu melihatnya, kita serasa diajak berkeliling kota Surabaya dengan gambar ikon Suro-Boyo yang begitu khas, Wisata Perahu Kalimas, KyaKya dan Pagoda Tian Ti yang terletak di Taman Kenpark Surabaya.
“Mudah-mudahan kerjasama ini tidak berhenti sampai di sini dan bisa terus berkolaborasi juga batik akan terus tetap lestari dan tidak di klaim negara lain,” kata Cluster General Manager Mövenpick Hotel Surabaya City, Mercure Surabaya Manyar dan Ibis Surabaya Tidar, Eksi Ayuningtyas, kepada pawartajatim.com, Senin (2/10/2023).

Bukan hanya berkolaborasi dengan SMK Negeri 12 Surabaya, Mövenpick Hotel Surabaya City juga bersinergi dengan Aora Wistara untuk mengadakan kelas membatik menggunakan canting yang dihadiri oleh 15 murid Aora Wistara dan beberapa tamu hotel.
Aora Wistara merupakan sekolah inklusif yang menyediakan berbagai kelas keterampilan seperti modelling, menjahit, tataboga, barista, salon, perhotelan, komputer dan juga tentunya kelas membatik. Kegiatan ini menggambarkan bahwa membatik tidak diperuntukkan untuk kalangan dan kondisi tertentu saja. Namun semua bisa melestarikan budaya batik.
Peserta yang hadir dengan berhati-hati menggerakkan canting yang berisi lilin panas mengikuti pola motif bernuansa Suraboyo-an. Seperti kembang semanggi dan sparkling yang belum lama ini telah dipatenkan menjadi motif batik khas Surabaya.
Keindahan budaya Nusantara pun kian terasa, ketika alunan musik gamelan menyelimuti seluruh area lobby hotel. Terlihat 3 guru SMK Negeri 12 Surabaya sangat handal dan kompak memainkan alat musik gender, siter dan slenthem.
Acara pameran terasa semakin meriah, ketika ditutup dengan penampilan Tari Kuda Lumping dari karyawan Mövenpick Hotel Surabaya City. (nanang)