Lamongan, (pawartajatim.com) – Para mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata/KKN di Kabupaten Lamongan ini memberi ketrampilan baru pada warga. KKN reguler mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar pelatihan membuat hantaran kepada ibu-ibu PKK secara langsung di Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran Lamongan.
Kegiatan yang diinisiasi KKN UMG Kelompok 3 ini dilaksanakan di Balai Desa Sendangduwur, Selasa (15/8). Hantaran merupakan sesuatu yang umum dan harus ada dalam rangkaian pernikahan, yang merupakan simbolisasi dari pihak mempelai pria sebagai wujud tanggung jawab kepada pihak keluarga terutama orang tua calon pengantin wanita.
Hantaran biasanya terdiri dari seperangkat alat sholat, busana, kosmetik, kain panjang, kain kebaya, perlengkapan mandi dan lain-lain yang dihias sedemikian rupa sehingga tampil cantik dan menarik. Namun untuk membuatnya diperlukan banyak latihan dan ketekunan.
Pada pelatihan membuat hantaran ini para mahasiswa mengajarkan cara-cara membuat aneka bentuk hantaran berbahan dasar perlengkapan sholat, kain, busana, handuk, dan beberapa macam lainnya. Ibu-ibu PKK tampak antusias mengikuti pelatihan. Kegiatan dimulai dari bentuk mudah hingga bentuk yang sulit.
Uswah Devi Qurrota’ Ayun sebagai pemateri mengatakan pihaknya yakin ibu-ibu Sendangduwur pasti bisa, karena orangnya telaten-telaten dan ulet. Dengan pelatihan membuat hantaran ini bisa dijadikan sumber penghasilan tambahan khususnya bagi ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang.
Sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan yang positif. Pelatihan ini juga dapat diterapkan pada promosi kain batik khas Sendangduwur,” tandas Uswah Devi.

Kampung Sendangduwur memang terkenal dengan batik tulisnya sehingga dapat menaikkan estetika pada foto produk batik. Pelatihan ini menjadi salah satu program kerja KKN Reguler UMG Kelompok 3 karena melihat adanya peluang pada usaha hantaran di Sendangduwur.
“Kami berharap sosialisasi dan pelatihan ini dapat diterima dan diterapkan di rumah oleh ibu-ibu PKK Desa Sendangduwur untuk menjadi inovasi UMKM baru atau sebagai inovasi foto produk kain batik,” tambah Nimas Maratul Sholichah, pemateri lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sendang Duwur, Barrur Rohim, Spd menyambut baik langkah para mahasiswa yang KKN di desanya ini. “Baru pertama kali ini ada sosialisasi sekaligus pelatihan membuat hantaran, itu hal yang bagus dapat jadi ide usaha ibu-ibu PKK, terus terang saya sangat mengapresiasi,” ujar Kades Barrur Rohim.
Di tempat yang sama Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sendangduwur Siti Enifah, juga mengapresiasi juga pelatihan ini. “Saya banyak mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang digelar oleh adik-adik Mahasiswa UMG ini. Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat dan bisa diterapkan baik untuk keluarga maupun membuka usaha baru,” harap Siti Enifah.
Program kerja pelatihan ini menjadi salah satu program kerja unggulan yang diusung atas hasil analisis situasi Desa Sendangduwur, mengingat masyarakat disini mayoritas sebagai pengrajin. Mereka memiliki semangat, keterampilan dan keuletan yang tinggi.
Dosen UMG Pembimbing Lapangan Kelompok 3, Dr Suwandi, S.E, M.A menjelaskan kegiatan ini merupakan program kerja yang inovatif, dapat membantu memberikan ide peluang usaha pada warga desa.
“Saya salut pada kalian mahasiswa yang dapat membaca situasi masyarakat dengan waktu yang singkat. Kemudian membuahkan ide yang diteruskan dengan pelatihan langsung,” ungkap pria muda yang sudah bergelar doktor ini. (dra)