Surabaya, (pawartajatim.com) – Penjaringan aspirasi masyarakat anggota DPRD Surabaya, Norma Yunita. Setiap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) maupun  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai 3 tugas utama yang menjadi kewenangannya, yaitu

Legislasi (membuat dan mensahkan peraturan), Budgeting (merancang dan mensahkan anggaran), dan Controling (mengawasi jalannya pemerintahan). Untuk mewujudkan ketiga fungsi tersebut, DPR-RI dan DPRD juga memiliki kegiatan reses (Turun ke daerah pemilihan) untuk melakukan Jaring Asmara (Penjaringan aspirasi masyarakat).

(foto/ist)

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) melakukan reses di wilayah dapilnya yaitu RW XII Keputran Kejambon Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng.

“Bagi saya dan keluarga, warga Keputran Kejambon bukan orang lain, karena saya dan ibu saya sering berkunjung disini sebelumnya,” kata anggota DPRD Surabaya, Norma Yunita, kepada pawartajatim.com, Senin (18/10).

Reses, dimulai dengan pembacaan doa, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Pengurus RT setempat, dan sambutan Ketua Pengurus Ranting PDIP Embong Kaliasin, Nanang Sutrisno, SH, MM.

Dalam sambutannya, Nanang, menyampaikan terima kasih kepada warga Keputran Kejambon yang telah berjuang memenangkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Eri Cahyadi dan Armuji yang diusung oleh PDIP.

Warga memanfaatkan acara reses ini secara antusias dan maksimal. Pertanyaan demi pertanyaan disampaikan langsung saat sesi dialog dibuka oleh Moderator H. M. Djufri, SH yang juga  Ketua  Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kecamatan Genteng.

“Pertanyaannya benar benar menyentuh, mulai dari anak sekolah, BST,  hingga program sosial lainnya. Tapi yang paling menarik adalah soal layanan PGN (Perusahaan Gas Negara),” jelas anggota DPRD termuda kedua di Surabaya ini.

Bagi politisi perempuan yang terlihat cantik ini,  Jaring Asmara adalah momen membahagiakan yang selalu dirindukannya. Karena dia dapat mendekat secara langsung dengan warga masyarakat yang selama ini telah memilihnya, dan kemudian berbicara dari hati ke hati setiap permasalahan yang dialaminya untuk dicarikan jalan keluarnya.

Pendekatan humanis ini tidak hanya melahirkan rasa empati, tetapi juga simpati.  Bahkan ada peserta yang sampai menyeletuk , ‘Norma datang, keluhan Hilang ‘. “Saya akan terus melakukan pendekatan seperti ini, karena  bagi saya reses tidak  hanya urusan tugas DPRD, tetapi lebih kepada rasa kekeluargaan dan persaudaraan,” tambah alumni SMIP Satya Widya ini.

Penugasan Norma di Komisi D yang membidangi urusan kesejahteraan rakyat dengan mitra Dinas Sosial, Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sangat menguntungkan, karena mempermudah geraknya dalam menangani persolan kemasyarakatan. (nn)