Kediri, (pawartajatim.com) – Komunitas Sopir Truk (KST) Jawa Timur/Jatim mengadakan sosialisasi wirausaha mengenai jasa angkutan barang dan pentas seni pencaksilat. Kegiatan itu digelar bersama puluhan santri dan masyarakat di Halaman Pondok Pesantren/Ponpes Dzul Bayan, Dusun Cakruk, Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (22/7).

Koordinator Wilayah KST Jatim, Nasruddin, menyatakan, dirinya siap mendukung program pemberdayaan bagi masyarakat melalui program pengembangan di usaha industri transportasi. “Kami memperkenalkan wawasan wirausaha kepada para santri mengenai jasa angkutan barang, bagaimana peluang usahanya untuk para santri,” kata Nasruddin.

Menurut dia, usaha jasa transportasi di wilayah tersebut memiliki kebutuhan yang cukup tinggi. Sehingga bisa membuka peluang usaha bagi para santri. “Jasa angkutan di sini banyak. Seperti logistik, pengiriman barang sangat banyak kebutuhannya sehingga potensi atau peluang usahanya cukup terbuka,” tambahnya.

Ia mengaku, masyarakat terutama santri menyambut baik kehadiran KST di wilayahnya. Masyarakat berharap untuk semakin bersinergi bersama masyarakat dalam membuat kegiatan positif selanjutnya.

“Sangat antusias mereka menyambut positif diadakannya kegiatan tersebut. Mereka berharap agar lebih luas lagi kegiatan yang kami lakukan,” ujarnya. Nasruddin berharap, sosialisasi tersebut menjadi stimulus kepada masyarakat dan santri untuk meningkatkan wawasan dan berani memulai usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi bagi lingkungan sekitar.

“Harapannya ketika mereka sudah mulai memasuki dunia usaha, bisa langsung terjun khususnya di industri jasa angkutan barang di sini,” pungkas Nasruddin. Sementara, Pengasuh Ponpes Dzul Bayan Kediri Assep Zaenal Abidin, mengaku senang atas kedatangan dari sukarelawan Ganjar Pranowo tersebut.

Menurut dia, pelatihan wirausaha tersebut akan sangat bermanfaat bagi para santri dalam membuka wawasan dalam memulai usaha. “Saya merespons positif kegiatan seperti ini, dikarenakan untuk menimbulkan stimulus. Kesadaran tentang wirausaha tentunya sangat menopang masa depan santri karena masa depannya akan lebih baik ketika keterampilan dan wawasannya lebih luas,” kata Assep.

Santri yang berdaulat adalah santri yang bisa berkontribusi untuk bangsa Indonesia. “Ketika santri kuat iman dan ekonomi, maka, jasa dan kontribusi santri terhadap negara akan besar dampaknya,” ujarnya.

Assep berpesan untuk terus semangat dan berkomitmen mengadakan program positif dalam merepresentasikan Ganjar Pranowo dalam program yang dilakukannya. Terus semangat dalam mengadakan hal positif.

”Karena apabila konsisten melakukan kegiatan seperti ini masyarakat akan respect dan tentunya ini akan berdampak tehadap popularitas Pak Ganjar Pranowo, secara tidak langsung,” pungkasnya. (rid)