
Banyuwangi (pawartajatim.com) – Festival kostum kontemporer Banyuwangi Ethno Carninal (BEC) akan kembali digelar. Namun, tahun ini digelar cukup lama, sekitar seminggu. Mulai 4-9 Juli mendatang. Puncaknya, pada Sabtu (8/7/2023) siang. BEC yang masuk kalender even nusantara (KEN) ini mengusung tema The Magic of Ijen Geopark.
Konsep ini bukan tanpa alasan. Hal ini rasa syukur atas penetapan Ijen Geopark sebagai bagian dari jaringan geopark dunia oleh Dewan Eksekutif UNESCO Global Geopark (UGG). “ Tema kostum BEC ini akan menunjukkan keindahan Ijen Geopark,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ahmad Choliqul Ridho, Selasa (4/7/2023) siang.
Sedikitnya, ada tujuh situs Ijen Geopark yang menginspirasi sub tema BEC tahun ini. Selain kawah Ijen, ada pantai Sembulungan, pantai Parang Ireng, pantai Sukamade, sampai pantai Pulau Merah. Adapula air terjun Lider dan kawasan Taman Nasional Alas Purwo. “Beragam inspirasi itu nanti akan dituangkan dalam bentuk desain kostum karnaval yang mempesona. Sebuah karnaval yang layak ditunggu,” ungkap Ridho.
Sebelum tampil di ajang BEC, para peserta menjalani penilaian yang ketat. Rata-rata, para peserta menyiapkan kostum cukup lama. Ada yang sampai sebulan. Biayanya juga tak murah. “ Saya membuatnya sebulan lebih. Kami menampilkan tema Kawah Ijen.” Kata Dandy Putra Anggara, satau satu perancang kostum BEC.
Rancangannya menampilkan pernak pernik bernuansa Ijen. Mulai batu belerang dan blue fire. Sehingga, warna yan dipilih mirip eksotisnya pemandangan Kawah Ijen. Selain warna yang serasi, perancang harus membuat kostum seringan mungkin. Sehingga, tak berat ketika dipakai parade. “ Biaya desain kostum ini sekitar Rp5 juta,” jelasnya.
Tampil di ajang BEC merupakan kebanggan bagi para peserta. Selain tampil di depan umum, banyak juga pejabat dari pusat yang hadir dalam pagelaran tahunan ini. Selain kostum, riasan peserta juga kerap menjadi buruan para pewarta foto. Tak jarang, akan viral. (udi)










