Diguyur Hujan Dua Hari, Sebuah Mushola di Banyuwangi Ambruk

Petugas mengecek kondisi mushala di Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Banyuwangi yang ambruk akibat hujan lebat, Senin (3/7/2023). (foto/ist)
Petugas mengecek kondisi mushala di Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Banyuwangi yang ambruk akibat hujan lebat, Senin (3/7/2023). (foto/ist)

Banyuwangi (pawartajatim.com) – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Banyuwangi memakan korban. Sebuah mushola di Dusun Sangkur, Desa Bunder, Kecamatan Kabat, ambruk setelah diterjang hujan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Beruntung, saat kejadian mushala dalam kondisi kosong. Mushala yang ambruk ini kondisinya cukup parah. Seluruh bangunannya hanya tersisa puing. Atapnya ambruk total. “ Kejadiannya Minggu (2/7/2023) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Hujan memang dua hari terus mengguyur,” kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Yusuf Kurniawan, Senin (3/7/2023) siang.

Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta. Begitu ambruk, warga tak langsung melakukan evakuasi bangunan. Sebab, kondisinya hujan lebat. Warga bersama aparat terkait melakukan pembersihan puing mushala, Senin pagi. “ Sudah dilakukan evakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan,” jelas Yusuf.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memperkirkan cuaca ekstrim akan melanda Banyuwangi hingga 5 Juli mendatang. Fenomena cuaca ini dipicu kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil. Sehingga, memicu munculnya awan yang berpotensi hujan lebat. Kondisi ini terjadi merata di seluruh kecamatan di Banyuwangi.

Selain hujan lebat, BMKG mengingatkan naiknya gelombang laut. Ketinggian gelombang, khususnya di perairan Samudera Indonesia bisa mencapai 4 meter. BMKG mengimbau warga di sekitar pesisir waspada. (udi)