Surabaya, (pawartajatim.com) – Kebutuhan penulisan naskah rilis yang persclar sangat dibutuhkan. Sebab, kalangan media umumnya tak mau susah menerima naskah rilis yang berbelit-belit.

Apalagi, pihak public relation/PR hotel biasanya menulis naskah rilis hanya yang bersifat promosi dan tidak mengindahkan kebutuhan media yang sebagian ada yang menerapkan kebijakan berita promo tidak bisa dimuat.

Dengan dasar itulah, Perhimpunan Hotel dan Media Indonesia/PHMI menggelar workshop ‘Cara Mudah Menulis Berita Rilis’ yang digelar di Hotel Grand Darmo Suite Surabaya Kamis (15/6). Untuk meningkatkan kemampuan dibidang kehumasan, sekitar 30-an marketing communication (marcomm) dan public relation sejumlah hotel mengikuti workshop tersebut.

Acara berlangsung secara luring dan daring. Pelatihan yang ditujukan untuk insan perhotelan anggota PHMI ini menghadirkan pemateri Wakil Sekretaris Jenderal PHMI Rosnindar Prio Eko Rahardjo.

Dalam paparannya, pria yang juga menjabat sebagai pemimpin redaksi media online suron.co dan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo Surabaya ini membagi teknik-teknik menulis press release dan kiat-kiat agar press release yang dibuat oleh tim publikasi hotel bisa tayang di sejumlah media massa.

Rossi, sapaan akrabnya, menyebut marcomm dan public relation yang merupakan ujung tombak dari sebuah lembaga dalam menjalin relasi dengan pihak luar wajib menguasai teknik penulisan press release agar aktivitas yag dilakukan sebuah lembaga dapat diketahui oleh masyarakat dan berdampak pada benefit yang didapat oleh lembaga tersebut.

Ketua Pelaksana Harian PHMI Achmad Pramudito di awal acara mengatakan bahwa acara ini digelar untuk mengakomodasi permintaan anggota PHMI dari kalangan perhotelan yang ingin meningkatkan kemampuannya dalam membuat press release.

“Acara ini digelar merespon permintaan teman-teman marcomm dan PR (public relation) hotel yang sangat ini meng-up grade skill mereka di bidang penulisan rilis. Kebetulan pengurus PHMI ada yang juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Ilmu Komunikasi sekaligus wartawan senior bersedia untuk menjadi pemateri,” terang mas Pra. .

Respons positif juga ditunjukkan sejumlah peserta workshop. Elgar Gumilang asal Yello Hotel Surabaya mengaku mendapat tambahan pengetahuan terkait pembuatan press release yang selama ini belum diketahui.

Ia pun berharap ada workshop lanjutan agar skill marcomm dan public relation insan perhotelan terus meningkat. Hal senada juga diungkap Martha, peserta workshop asal Hotel Neo+ Waru. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan terkait kebutuhan pekerjaan yang dilakoninya sehari-hari.

Terlebih keseruan komunikasi yang aktif selama pelaksanaan workshop membuat peserta bisa terus fokus menyimak seluruh materi yang disampaikan. “Seru habis!’’ tegasnya. Sejumlah pertanyaan disampaikan oleh peserta baik yang mengikuti workshop secara luring maupun daring.

Rata-rata pertanyaan yang ditujukan kepada pemateri seputar kendala-kendala yang dihadapi, mulai dari cara membuat press release, kiat agar press release-nya dimuat di media massa, hingga pendistribusian press release kepada media massa.

Acara ini didukung oleh Grand Darmo Suite Hotel Surabya, Hotel Khas Surabya dan Hotel Deka Surabya. (bw)