Surabaya, (pawartajatim.com) – Perwakilan BKKBN Jawa Timur/Jatim melaksanakan rapat evaluasi serta penandatanganan perjanjian kinerja, optimalisasi program Bangga Kencana dalam percepatan penurunan stunting pada tahun 2024. Di tahun terakhir program percepatan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN Jatim menargetkan prevalensi stunting diangka 13 persen.

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra Maria Ernawati, M.M., mengatakan, penandatanganan kontrak kinerja BKKBN Jatim dilakukan karena Perwakilan BKKBN Jatim tidak mempunyai satu struktur organisasi di tingkat Kabupaten/Kota. Sehingga dalam melaksanakan untuk pengelolaan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

“Kami melaksanakan satu kerjasama dengan pemerintah daerah melalui satu kontrak kinerja. Dimana dalam kontrak kinerja tersebut sudah ada target-target program Bangga Kencana dan program percepatan penurunan stunting,” katanya usai kegiatan Rapat Evaluasi serta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Optimalisasi  Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Lestari Kantor Perwakilan BKKBN Jatim, Selasa (30/1/2024).

Maria menjelaskan di dalam kontrak kinerja juga sudah ada sumber anggaran yang bisa digunakan untuk pengelolan program melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun non fisik di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Disinggung soal target, Erna mengatakan ada target program Bangga Kencana terdiri dari program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan berbagai kegiatan.

Capaian kinerja dari program Bangga Kencana tahun kemarin sudah bagus. Di tahun ini, tentunya Perwakilan BKKBN Jatim berharap agar lebih baik lagi. Sedang untuk program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yang tahun 2024 ini merupakan tahun terakhir.

“Target Prevalensi Stunting Nasional 14 persen di tahun 2024 ini. Sedang Gubernur Jatim, Khofifah menargetkan 13 persen,” ucapnya. Untuk data prevalensi stunting 2023, ungkap Erna, masih menunggu publish oleh Kementerian Kesehatan.

Namun, Jatim sendiri menargetkan 16 persen di Tahun 2023 sedang di tahun 2024 sebesar 13 persen. Sedangkan realisasi angka prevalensi stunting di Jatim tahun 2022 kemarin sebesar 19.2 persen. (bw)